PASAMAN, METRO–Sebagai daerah yang berada paling ujung timur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), komunikasi analog seperti jaringan telepon atau komunikasi digital seperti jaringan internet, menjadi kendala utama Kabupaten Pasaman. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Pasaman, W Hutabarat megungkapkan, ada 36 titik blank spot yang terdapat di daerah ini. Titik blank spot tersebut tersebar di empat kecamatan. Yakni, di Kecamatan Duo Koto, Mapat Tunggul, Mapat Tunggul Selatan dan Rao.
“Topografi menjadi saÂlah satu faktor dalam meÂngatasi blank spot ini. ToÂwer belum ada karena konÂdisi medan alam yang berat. Kita juga sudah menÂdesak penyediaan laÂyanan provider untuk memasang tower. Namun, sampai sekarang belum teratasi, karena pihak provider tidak mampu meÂngatasi medan yang sulit” ungkap W Hutabarat saat menerima rombongan Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Sumbar, Senin (6/12) di Kantor Bupati Pasaman.
Hadir dalam romboÂngan Diskominfotik Sumbar tersebut peserta bimÂbingan tekhnis (bimtek) jurnalistik yang terdiri dari para wartawan media cetak, elektorik dan televisi.
Hutabarat juga meÂngaÂku, pihaknya telah berupaya melakukan koordinasi dengan Kementrian Kominfo melalui Bakti Kominfo. Terutama untuk penggunaan satelit jaringan komunikasi. “Untuk penggunaan satelit ini, keweÂnangan di Bakti Kominfo yang bertugas sebagai penyedia infrastruktur dan ekosistem tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi masyarakat,” ungkapnya.
Meski belum menemukan solusi yang berarti dalam mengatasi masalah blank spot, namun HutaÂbarat menegaskan akan tetap berjuang untuk meÂngatasinya.
Karena hal ini juga termasuk dalam program ungÂgulan Pemkab Pasaman yang tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026. “Bagaimana pun Pasaman harus bebas dari blank spot. Sampai kapan, sampai kita bisa mewujudkan program unggulan yang tertuang dalam RPJMD daerah ini,” tegasnya.
Selain permasalahan blank spot, diakui HutabaÂrat, kendala utama dalam kegiatan komunikasi dan informasi selama, ini terkait keterbatasan APBD dan sumber daya manusia (SDM). Meski demikian sebagai penanggungjawab menyampaikan informasi dan komunikasi pimpinan, Diskominfo Kabupaten PaÂsaman selalu membangun komunikasi yang baik deÂngan insan pers , baik secara formal maupun informal. “Komunikasi kita deÂngan insane pers di sini cukup baik. Kita juga meÂnyediakan fasilitas media center bagi insan pers di Pasaman untuk melaksaÂnakan tugas liputan,” teÂrangnya.
Perwakilan dari Diskominfotik Provinsi Sumbar, M. Ridwan Afif mengatakan, kehadiran rombongannya bersama jurnalis, melaksanakan rangkaian kegiatan bimtek yang diikuti 90 jurnalis dan organisasi pers di Sumbar. Bimtek dilakukan dengan melakukan studi lapangan ke tiga kabupaten terpilih. Yakni Pasaman, Pasaman Barat (Pasbar) dan Solok Selatan (Solsel).
Pasaman jadi tujuan bimtek, berdasarkan hasil evaluasi Diskominfotik SumÂbar. Di mana tahun 2020 lalu, penilaian terhadap kegiatan kehumaÂsan di Kabupaten Pasaman cukup baik. Selain itu, hubungan dengan insan pers sangat sinergi sekali. “Kondisi ini menurutnya langkah yang baik untuk melaksanakan roda pemeÂrintahan. Ini yang perlu kita dalami,” terangnya. (fan)
