LIMAU MANIS, METRO–Epidemiolog Universitas Andalas (Unand) Padang Defriman Djafri, Ph. D mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi prokes (protokol kesehatan) walau angka Covid-19 mulai melandai saat ini. Pasalnya, ancaman virus ini masih ada dan pandemi belum usai.
Epidemiologi sendiri adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari dan menganalisis tentang penyebaran, pola, dan penentu kondisi kesehatan dan penyakit pada populasi tertentu. Epidemiolog adalah orang yang mendalami ilmu ini.
”Pada saat ini terjadinya keterbatasan testing, apalagi, animo masyarakat untuk ditest yang cenderung menurun. Tentu, data laporan yang ada tidak memperlihatkan gambaran orang terinfeksi atau re-infeksi. Oleh karena itu dibutuhkan early warning system (peringatan dini) agar tidak terkejut jika suatu saat nanti terjadi lonjakan positif lagi dan terjadi ledakan rawatan di rumah sakit. Ingat, pandemi belum berakhir,” katanya kepada wartawan, Rabu (8/12).
Defriman Djafri mengingatkan selain varian Delta , Omicron juga punya potensi lebih cepat dalam hal penularan. “Meskipun dilaporkan kematian yang sedikit dibandingkan delta varian, tetapi yang dilaporkan saat ini, usia muda yang lebih banyak terinfeksi. Kita belum bisa membayangkan jika varian ini menginfeksi orang yang lebih berisiko tinggi terhadap kematian,” paparnya.
Di sisi lain, ia menambahkan walau belum ada bukti vaksin yang diberikan efektif dan berkonstribusi terhadap pengendalian kasus di Indonesia, tetapi capaian vaksin menjadi harapan dalam relaksasi. “Kita tetap harus terus memperbanyak warga yang divaksin,” katanya.
Defriman Djafri mengingatkan memperkuat 3T (testing, tracing dan treathment) dan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker) merupakan cara ampuh dalam pengendalian dam pencegahan saat ini.
”Belajar dari delta varian. Deteksi awal secara cepat, langkah yg baik memasifkan testing, dan melakukan tracing kepada kasus-kasus yang ditemukan saat ini,” tambahnya.
Defriman Djafri menegaskan, jika tidak mau lagi ada pembatasan, maka prokes harus diperkuat di tengah-tengah masyarkat. “Pengawasan, evaluasi dan monitoring prokes yang seharusnya di perkuat. Jika semua kita mengharapkan herd immunity,” tandasnya. (hen)
