PADANG, METRO–Setelah sekian lama masa pandemi covid-19 melanda Indonesia. Pertama kalinya Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang. Melangsungkan wisuda yang ke 86 dilaksanakan secara tatap muka. Pasalnya, setelah tiga kegiatan wisuda sebelumnya dilaksanakan secara virtual. “Hal ini seiring kurva penyebaran covid-19 yang sudah melandai, regulasi yang ada sekarang telah mengizinkan kita untuk menggelarnya secara langsung,”kata Rektor UIN IB Padang,Prof.Dr.Martin Kustati,M.Pd, saat memberikan pesan-pesan khusus kepada para wisudawan dan wisudawati di Gedung Serbaguna, Sabtu (27/11).
Dalam amanatnya, Rektor UIN IB Padang mengatakan, lulusan UIN IB Padang, merupakan nwukud nyata dari Perguruan Tinggi. Diharapkan dapat berkontribusi maksimalkan kemaslahatan masyarakat, agama, bangsa dan negara dimanapun berkiprah. “Diharapkan, alumni nantinya dapat menunjukkan diri sebagai, generasi muda Islam yang progresif dan berkontribusi kepada masyarakat,”ujarnya dihadapan para wisudawan/wisudawati.
Dia menambahkan, para alumni harus mampu bersaing dalam dunia kerja dan mampu beradaptasi dengan informasi serta teknologi. “Dalam mewujudkan cita-cita UIN IB Padang, sudah saatnya mensejajarkan ilmu pengetahuan dengan teknologi. Sehingga, cepat menuju universitas Islam yang kompetitif di ASEAN tahun 2037,”imbuhnya. Rektor berpesan kepada seluruh elemen, agar memperkuat tekad dan perteguh niat memajukan pendidikan anak bangsa.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) mengintegrasikan. Program pendidikan dan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas generasi muda. “Kita mengintegrasikan pendidikan dan kesehatan dalam program Sumbar Sehat dan Cerdas karena keduanya saling menunjang terutama pada masa pandemi COVID-19,” kata Gubernur Mahyeldi saat memberi sambutan pada acara Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-86 Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, di Auditorium.
Lebih lanjut disebutkan, program Sumbar sehat dan cerdas diantaranya, meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan dalam pengujian, pelacakan, isolasi dan pengobatan untuk penanganan, pencegahan dan pengendalian COVID-19. “Menyediakan sanitasi layak di sekolah dan fasilitas umum lainnya serta, peningkatan kesadaran masyarakat untuk mendukung Adaptasi Kebiasaan Baru,”sebutnya.
Dijelaskannya, akan memberikan tunjangan khusus sebesar Rp2,5 juta rupiah untuk Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/SLB di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal), menjamin siswa tidak mampu diterima di SMA/SMK Negeri minimal 20 persen. Lalu membangun SMA/SMK baru berdasarkan potensi daerah dan Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) untuk pemerataan akses Pendidikan, membantu beasiswa kuliah di Perguruan Tinggi terbaik di dalam dan luar negeri. “Memberikan dukungan bantuan hibah penelitian untuk mahasiswa dan dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, untuk hilirisasi hasil-hasil penelitian sesuai dengan prioritas pembangunan,”tuturya.
Gubernur Sumbar, program itu untuk mendukung tujuan pendidikan yaitu untuk menciptakan manusia yang mampu membangun peradaban bangsa dengan berorientasi pada tujuan akhir yaitu, menjadikan manusia yang beriman dan bertakwa pada Allah SWT yang berlandaskan pada Al Qur’an. “Hal ini selaras dengan konsep filosofi Minangkabau yakni Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK), Syara Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru Yang bermakna bahwa, Al-Qur’an merupakan dasar dari seluruh kegiatan adat budaya yang dilakukan dalam masyarakat Minangkabau. Ini juga beririsan dengan pendidikan berbasis agama di UIN Imam Bonjol,” ucapnya.
Hal itu diperkuat dengan Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakat Sumbar yang semakin baik yaitu dengan nilai kategori sedang, 51 persen. “Minat membaca Al-Quran di Sumatera Barat sudah mulai membaik terutama peningkatan pada kalangan anak-anak dan remaja. Didukung dengan mulai banyaknya bermunculan sekolah tahfidz Al Qur’an terutama di perkotaan,” jelas Mahyeldi.
Ia, berharap bisa menjadi pemimpin bangsa, penggerak utama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Dalam wisuda tahun ini dilakukan selama dua hari yakninya Sabtu dan Minggu. Dimana merincikan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi 170, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 133, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 301, Fakultas Syariah 212, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama 135, Fakultas Adab dan Humaniora 151 serta program Pascasarjana 96 orang. Dalam pelaksanaan kegiatan wisuda tersebut, tampak mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) yang sangat ketat. Bahkan dalam kampus tampak sepi tidak seperti sebelumnya. (hen)
