PADANG, METRO–Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Supardi mengaku bingung dengan salah satu program unggulan Pemprov Sumbar yang menciptakan 100 ribu entrepreneur. Padahal, program ini telah tertuang dalam RPJMD Provinsi Sumbar 2021-2026. Menurutnya entrepreneur tidak bisa diciptakan. “Apa bisa diciptakan begitu saja? Tidak ada perguruan tinggi yang bisa melahirkan entreprenuer. Tidak bisa juga entrepreneur lahir melalui seminar-seminar,” ungkap Supardi saat memberikan materi pada Bimbingan Tekhnis (Bimtek) Jurnalistik yang dilaksanakan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Sumbar, Jumat (26/11) di Padang.
Menurutnya, entrepreneur itu lahir melalui sebuah proses yang dilakukan manusia. Tidak bisa diciptakan begitu saja. Supardi sambil berkelakar juga meminta jurnalis juga ikut mempertanyakan bagaimana caranya menciptakan 100 ribu enterprenuer itu dalam waktu sisa 3,5 tahun.
Pasalnya, RPJMD yang telah disahkan saat ini adalah untuk kurun waktu lima tahun 2021-2026. Sementara, sisa waktu kepemimpinan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dengan Wakil Gubernur (Wagub), Audy Joinaldy hanya 3,5 tahun hingga 2024. Karena tahun 2024 ini akan dilaksanakan pemilu serentak.
“Coba teman-teman wartawan, tanya ke Wagub-nya bagaimana caranya menciptakan 100 ribu entreprenur dalam waktu 3,5 tahun. Pasti Wagub-nya bingung juga jawabnya. Namun, Kita tunggu saja program 100 ribu entreprenuer ini. Karena melaksanakan RPJMD tidak hanya kewajiban gubernur tapi juga DPRD,” ungkap Supardi.
Sebelumnya diberitakan, Wagub Sumbar Audy Joinaldy menegaskan program 100 ribu entrepreneur menjadi tanggung jawab seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Sumbar. Karena itu, dengan leading sector-nya Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar, program ini harus dilaksanakan dengan program pelatihan yang terstruktur dan terukur.
Program 100 ribu entrepreneur tersebut nantinya akan bergerak di seluruh bidang. Baik itu bidang ekonomi kreatif yang akan berkaitan dengan pengembangan pariwisata serta peningkatan nilai dari pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan.
Program 100 ribu entrepreneur bertujuan untuk menjadi seorang pengusaha yang tangguh dan mampu berkolaborasi. Program ini bukan hanya bertujuan mendorong masyarakat dari nol menjadi pengusaha. Tetapi juga merangkul pengusaha muda yang ingin berkembang dan memiliki brand sendiri.
Audy Joinaldy juga mengingatkan, program unggulan daerah menciptakan 100 ribu entrepreneur itu, juga tidak bertujuan untuk membantu permodalan secara langsung. Tetapi membantu memberikan akses bagi pengusaha, agar bisa mendapatkan dana dari perbankan atau lembaga lain yang memungkinkan. Ia menyebut untuk bisa menelurkan program pendukung, masing-masing OPD harus memiliki pemahaman yang sama tentang makna entrepreneur.(fan)
