PAINAN, METRO–Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pesisir Selatan, Mawardi Roska menyampaikan bakal berkoordinasi dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Petstisida (KP3) terkait lonjakan dan kelangkaan pupuk bersubsidi.
Akan kami lakukan pekan depan, mulai Senin, 29 November,” sebut Mawardi Roska.
Disebutkan Mawardi Roska, koordinasi itu merupakan bagian dari upaya pengendalian harga dan mencarikan solusi terkait ketersediaannya di kios pengecer. Setelah itu melakukan pengawasan dan peninjauan ke lapangan terkait persoalan yang terjadi.
Menurut Sekda, jika memang terjadi kelangkaan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah menjadikan daerah yang tengah memasuki musim tanam sebagai skala prioritas pendistribusian.
Upaya itu diyakini mampu meredam gejolak harga di lokasi musim tanam. Selanjutnya, kekurangan akan diberitahukan pada KP3 Provinsi dan kantor pemasaran produsen pupuk bersubsidi di Sumatera Barat.
”Kami tentu akan meminta kuota tambahan, karena ini sangat penting dalam menunjang perekonomian daerah dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Sekda.
Selain itu, meminta dinas pertanian agar menyusun Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sesuai dengan kebutuhan di wilayah distribusi, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan pupuk di lokasi tertentu.
Kemudian, menginstruksikan pada Bagian Perekonomian agar memperketat upaya pengawasan, sehingga pendistribusian pupuk bersubsidi menjadi tepat sasaran, tepat harga dan tepat jumlah.
Sebelumnya Bupati Rusma Yul Anwar memerintahkan Sekda agar segera berkoordinasi dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) terkait kelangkaan dan lonjakan harga pupuk bersubsidi.
Petani harus mendapatkan harga pupuk subsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), mengingat saat ini tanaman pangan merupakan motor utama penggerak utama kinerja pertumbuhan ekonomi daerah. Bahkan tercatat sebagai penyerap tenaga kerja paling tinggi.
”Ya, pemanggilan itu tentu guna mencarikan solusi terbaiknya. Bagaimana di satu sisi petani mendapatkan haknya atas pupuk bersubsidi dan di sisi lain pelaku usaha tidak rugi,” tegas bupati.
Petani di Kabupaten Pesisir Selatan kini mengeluhkan tingginya lonjakan harga pupuk bersubsidi, akibat terjadinya kelangkaan persediaan di tingkat pengecer, sehingga dosis pemakaian harus dikurangi. (rio)
