PEKANBARU, METRO–Wali Kota Padang Hendri Septa mendapat kehormatan untuk memaparkan tentang perkembangan ekonomi kreatif di Kota Padang pada acara Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Sabtu (27/11).
ICCC merupakan bagian dari kegiatan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), dimana sebanyak 13 bupati/wali kota yang tergabung dalam jaringan kota kreatif di Indonesia didapuk menjadi pembicara terkait pengembangan ekonomi kreatif didaerahnya.
Wako Hendri Septa tampil bersama Wali Kota Ternate Tauhid Soloeman, Wakil Wali Kota Payahkumbuh Erwin Yunaz, Wali Kota Kendari Sulkarnain, dan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan, Kota Padang memiliki berbagai macam industri ekonomi kreatif yang tersebar di setiap kecamatan.
Industri tersebut diantaranya periklanan, film, animasi dan video, desain produk, seni pertunjukan, fotografi, kriya, kuliner, penerbitan serta televisi dan radio. “Ada 17 Sub sektor ekonomi kreatif yang terus kita kembangkan di Kota Padang. 17 sub sektor ekonomi kreatif tersebut merupakan penjabaran dari misi kota Padang yakni mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi kreatif,” ungkap Wako Hendri Septa.
Wali Kota Padang menambahkan, untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif, Pemerintah Kota Padang telah melakukan berbagai upaya diantaranya, peningkatan SDM pelaku Ekraf, pemberian akses modal, dukungan pemasaran produk ekraf dan pembangunan youth centre (pusat kreatif pemuda).
Disamping hal itu juga dilakukan kerja sama dengan negara Australia dalam membuka pasar dan peluang baru untuk bisnis, produsen utama, penyedia jasa, dan investor. “Kita juga telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, Medan, dan Jogjakarta serta Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BPBPPEI),” sambung Wako Hendri Septa.
Langkah lain yang juga telah diupayakan dalam pengembangan industri kreatif ini yaitu, pengembangan infrastruktur berupa pembangunan sentral rendang yang saat ini sedang pengerjaan dan membuat Youth Center.
“Semoga usaha yang dilakukan Pemko Padang dapat meningkatkan perkembangan industri kreatif kearah yang lebih baik,” pungkas Wako Hendri Septa didampingi Kepala Bappeda Yenni Yuliza, Kadispora Mursalim, Plt Kadis Pariwisata Raju Minropa. Turut hadir, Gubernur Riau Syamsuar, Staf Khusus Presiden RI Putri Tanjung, Ketua Umum ICCN Fiki C. Satari, Dewan Pengarah ICCN, dan para tamu kehormatan lainnya.
Untuk diketahui, Hendri Septa menghadiriý pembukaan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), sebuah event tahunan yang bertajuk Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2021 di Taman Rekreasi Alam Mayang Kota Pekanbaru, Jumat malam (26/11). Kegiatan dengan tagline “Hela Muara, Tak Putus Air Dicincang” tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Thohir mengajak para pelaku usaha ekonomi kreatif untuk terus meningkatkan kreativitas. Menteri BUMN mengatakan, pihaknya telah menyiapkan fasilitas untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif ke depan.
“Pemerintah melalui BUMN menyiapkan lokomotif untuk kemajuan ekonomi kreatif di tanah air. Dari sisi pembiayaan kita menyiapkan BRI, sisi digital kita menyiapkan PT Telkom, dan ada juga yang sudah berjalan selama ini yang disebut dengan Pasar Digital (PaDi) UMKM. Hal itu kita lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif,” ungkap Erick.
Sementara itu, Ketua Umum ICCN Fiki C. Satari menjelaskan, ICCN atau Jejaring Kota Kabupaten Kreatif Indonesia adalah simpul organisasi yang berkomitmen untuk mewujudkan 10 prinsip dari kota kreatif.
ICCF merupakan event pertemuan kota-kota kreatif di Indonesia. Kegiatan yang bertaraf nasional ini berlangsung dari 26-28 November 2021 di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak. “Pada tahun ini ICCF menggelar sejumlah kegiatan, di antaranya Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) dimana 13 pemimpin daerah se-Indonesia diminta menyampaikan potensi ekonomi kreatif di daerahnya, Kenduri Riau, Peluncuran Buku Putih Kota Kreatif dan Launching Jadiin (Program Kementerian BUMN untuk cinta produk lokal indonesia),” sebutnya. (rel)
