SIJUNJUNG, METRO–Baznas RI akan meluncurkan program klaster jagung di Kabupaten Sijunjung. Program itu diluncurkan setelah melihat potensi yang dimiliki Sijunjung yang dinilai layak dan cocok. Selain memberikan dampak perekonomian kepada masyarakat, program klaster jagung milik Baznas RI merupakan sejalan dengan program ZChiken dan peternakan ayam yang telah lebih dulu dijalankan.
Hal itu disampaikan pada pertemuan Bupati Sijunjung, Benny Dwifa yang didampingi oleh Ketua Baznas Sijunjung, H.Hidayatullah, Lc, bersama Ketua Baznas RI, Prof. Dr. Noor Achmad MA dan dihadiri oleh Saidah Zakwan, Bidang Pendistribusian, Nurchamdani, Bidang Keuangan dan Eka Budi, Bagian Program Zcd, bertempat di kantor pusat Baznas RI.
Melihat potensi dan kesiapan pemerintah daerah menjadi alasan Baznas RI untuk menjadikan Sijunjung sebagai klaster jagung program Baznas. “Karena BAZNAS juga punya program ZChiken dan peternakan ayam. Tentu membutuhkan support pakan, Sijunjung bisa kita harapakan jadi salah satu klaster jagung untuk menopang itu. sehingga dari hulu ke hilir kita kuasai,” ujar Saidah Zakwan dari Baznas RI.
Munculnya ide program tersebut untuk Sijunjung setelah pertemuan Ketua Baznas Sijunjung dengan Baznas pusat yang membahas program strategis yang bisa dilaksanakan di Kabupaten Sijunjung. “Salah satunya adalah program penananam jagung pakan ini, Sijunjung bisa kita jadikan kalster jagung,” sebutnya.
Selanjutnya, Baznas RI akan mengirimkan tim ke Sijunjung. “Agar proses segera dimulai dan segera terealisasi. Tahap awal akan di mulai 100 hektare dulu. targetnya minimal 500 hektare,” ujar Saidah.
Bupati Benny Dwifa didampingi Ketua Baznas Sijunjung H.Hidayatullah dalam menyampaikan harapannya agar program tersebut segera terlaksana. “InsyaAllah kita di Sijunjung memiliki potensi, dan siap untuk program tersebut. Demikian juga dengan program lainnya, tentunya berorientasi pada pembangunan daerah,” tutur Bupati Sijunjung.
Selain program klaster jagung, pemerintah daerah melalui Baznas juga telah mengajukan proposal kepada Baznas RI untuk bantuan biaya kuliah untuk mahasiswa STIPER dan STIT, merupakan perguruan tinggi yang ada di Sijunjung. “Kita berharap pengajuan bantuan itu bisa diperoleh mahasiswa kita pada dua perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Sijunjung. Kami juga sangat mengharapkan jika Baznas pusat memiliki program bantuan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Benny mengatakan, pada kondisi saat ini pemerintah daerah harus gesit melihat peluang program yang ada di pusat untuk bisa dibawa ke daerah. “Karena tidak bisa hanya mengandalkan APBD saja, apalagi kondisi pandemi saat ini. Kalau tidak dijemput ke pusat, tidak akan ada program yang akan turun ke daerah. Ini yang sedang kita upayakan sekarang. Memang harus gesit melihat peluang, kalau benar mau membangun Sijunjung,” tegas Benny Dwifa. (ndo)
