PADANG, METRO – Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pada pukul 06.33 WIB atau 13 menit usai lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Peristiwa ini harus menjadi bahan evaluasi atas keberadaan maskapai Lion Air.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mendesak, pihak terkait untuk segera melakukan upaya pencarian dan pertolongan untuk korban Pesawat Lion Air JT-610. Ia juga meminta, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), segera melakukan evaluasi kepada maskapai perbangan Lion Air.
“Karena ini kan belum tahu apa sebabnya, ya nanti akan kita lihat karena keluarga korban butuh kepastian. Tentu kepada pihak maspakai juga harus perlu dievaluasi kenapa bisa terjadi demikian,” ucap Irwan, Selasa (30/10).
Irwan berdoa semoga almarhum diterima amal ibadahnya. “Kepada pihak keluarga bersabar karena ini kehendak Allah yang tidak bisa dielakan. Mudah-mudahn semuanya yang meninggal mati sahid karena meninggalknya dalam keadaan kecelakaan,” pesan Irwan.
Sementara, Kepala Cabang Jasa Raharja Sumbar, Rama Yudha menyebutkan, pesawat Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten (CGK) menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang (PGK) jatuh di perairan laut Utara Karawang sekitar pukul 06.33 WIB.
Rama mengatakan, berdasarkan Undang Undang Nomor 33 dan PMK Nomor 15 Tahun 2017, bagi korban meninggal dunia maka Jasa Raharja siap menyerahkan hak santunan sebesar Rp50 juta, dan dalam hal korban luka-luka, Jasa Raharja menjamin biaya perawatan rumah sakit dengan biaya perawatan maksiumum Rp25 juta.
“Terkait hal tersebut kami mendapat laporan, dan langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan serta pihak Lion Air terkait hal tersebut,” kata Rama.
Rama mengatakan, kemudian pihaknya hadir langsung di Criss Center Bandara Udara Depati Amir Pangkal Pinang. Kantor Lion Air Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta dan kantor Basarda DKI Jakarta untuk memastikan kejaminan dari para penumpang pesawat tersebut.
“Pesawat yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan dua bayi, dengan Pilot dan 5 FA. Untuk itu, kami turut prihatin atas peristiwa tersebut, dan seluruh penumpang di pesawat tersebut,” ucap Rama.
Diketahui pesawat Lion Air JT-610 dinyatakan jatuh di Perairan Kepulauan Seribu dan Tanjung Karawang. Namun hingga kini, penyebab jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 itu masih misteri. Pesawat itu semula dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Pangkal Pinang, Bangka Belitung. (mil)














