BALAIBARU, METRO–Kondisi Danau Cimpago yang kotor dan dipenuhi sampah dan dimuat di POSMETRO PADANG edisi Kamis (11/11) mendapat respon positif langsung dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang. Kepala DLH Kota Padang, Mairizon mengakukui, jika tumpukan sampah di Danau Cimpago akibat kelalaian petugas melakukan pembersihan. Saat ini pihaknya telah memberikan sanksi pada petugas tersebut.
“Laporannya sama saya ada tiap hari. Kondisi danau dalam keadaan bersih. Bahkan dilengkapi foto. Ternyata setelah dicek di lapangan, memang belum dibersihkan selama dua hari,” ungkap kepala DLH Padang Mairizon, Jumat (12/11).
Saat ini, kata dia, Danau Cimpago sudah dilakukan pembersihan oleh dua orang petugas yang telah ditugasi khusus untuk lokasi tersebut. Dikatakan Mairizon, kebersihan Danau Cimpago tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau DLH Kota Padang. Namun menjadi tanggung jawab semua.
Selama ini, upaya yang telah dilakukan DLH dalam menjaga kebersihan Danau Cimpago dengan melakukan pemasangan stiker pada kafe-kafe yang berada di Lapau Panjang Cimpago (LPC).
Ke depannya, terang Mairizon, DLH akan berkoordinasi dengan Lurah dan Dinas Pariwisata dan pihak terkait untuk mewujudkan kebersihan Danau Cimpago.
Selain itu, dalam hal penegakan hukum, DLH akan menurunkan tim penegakan hukum untuk melakukan pemantauan dan pengawasan di seputaran Danau Cimpago. Karena saat ini, ada pedagang yang berjualan di LPC membuang sampah mereka ke dalam danau tiap hari. Sehinggga terhadap hal ini, perlu dilakukan penindakan.
Selama, ini kendala lainnya adalah pengambilan sampah di Danau Cimpago tergantung pada kondisi alam. Artinya, sampah dapat diambil di Danau Cimpago pada kondisi pasang naik. Jadwal pengambilan sampah di danau tersebut 2 kali dlm sehari, pagi dan siang itupun tergantung dengan kondisi alam/ pasang. Kalau pagi pasang surut, maka ditunggu pasang naik baru bisa turun pengambilan sampahnya.
Untuk diketahui, keberadaan Danau Cimpago awalnya untuk mengendalikan banjir di Kota Padang, yang kemudian berfungsi sebagai tempat eko wisata masyarakat sekitar. Sebelumnya, Pemerintah Kota Padang sengaja membuat echo drain atau drainase di kawasan Purus dengan tujuan pembenahan kawasan kumuh di perkotaan.
Echo drain ini terbentuk dari hulu danau sampai muara untuk mengalirkan air hujan melalui saluran drainase agar mencegah genangan air, banjir, hingga pencemaran air. Tapi kemudian, Echo drain ini berubah fungsi sebagai salah satu objek wisata masyarakat sekitar yang ingin menikmati ketenangan air danau selain pantai.
Namun sangat disayangkan, keberadaan Danau Cimpago tidak termanfaatkan dengan baik.Kawasan danau sering kotor dengan banyaknya sampah serta warna air danau yang hitam. (tin)
