Oleh: Ade Mayasari (Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika UNP)
Di masa sekarang dunia pendidikan sedang giat dalam melaksanakan keterpaduan dari berbagai mata pelajaran. Keterpaduan berasal dari kata integrate yang berarti memadukan atau menggabungkan. Integrated atau terpadu dapat mengacu pada integrated curricula (kurikulum terpadu), integrated approach (pendekatan terpadu) atau integrated learning (pembelajaran terpadu).
Menurut pakar pendidikan dan guru besar FKIP Universitas Sebelas Maret Solo, Prof. Dr. Sri Anitah Wiryawan, M.Pd (dikutip dari Pikiran Rakyat, 11 April 2003) “kurikulum terpadu adalah suatu pendekatan untuk menggorganisasikan kurikulum dengan cara menghapus garis batas mata pelajaran yang terpisah-pisah, sedangkan pembelajaran terpadu merupakan metode pengorganisasian pembelajaran yang menggunakan beberapa bidang mata pelajaran yang sesuai.”
Hal ini menyebabkan istilah kurikulum terpadu dan pembelajaran terpadu dalam penggunaannya dapat saling dipertukarkan. Pembelajaran terpadu dalam pelaksanaannya mengajak siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topic atau kejadian serta siswa belajar memahami proses dan isi materi lebih dari satu bidang studi pada waktu bersamaan.
Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak yang sesuai dengan perkembangannya secara menyeluruh dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya. Dengan demikian siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan masalah-masalah nyata di dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat memiliki sifat kreatif, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. Tujuan ini selaras dengan hasil yang diharapkan dalam penerapan pembelajaran terpadu.
Pembelajaran terpadu, menurut Forgaty dalam bukunya How to integrate the curricula (2009) terdiri atas 10 macam model pembelajaran, salah satunya adalah connected model (model terhubung). Model terhubung bermakna dalam setiap mata pelajaran berisi konten yang berkaitan antara topic dengan topic, konsep dengan konsep, dan ide-ide yang berhubungan.
Model terhubung ini jika kita contohkan dalam mata pelajaran sains (IPA terpadu), siswa dapat menghubungkan konsep tekanan (fisika) dengan bagaimana cara pembuluh darah mengedarkan darah (biologi) serta bagaimana konsep difusi dan osmosis dalam proses pelaksanaannya (kimia). Kelebihan dari model terhubung ini siswa dapat menghubungkan ide-ide berbagai mata pelajaran sehingga siswa diberi kesempatan melakukan eksplorasi dan pendalaman dari ide-ide tersebut.
Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa dengan menggunakan model terhubung ini siswa dapat menghubungkan pembelajaran yang diperoleh di sekolah dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. (*)













