Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar mengecam dijadikannya lantai II Masjid Agung Nurul Iman Padang sebagai tempat pesta pernikahan yang diiringi dengan musik orgen tunggal. Ia juga menilai, peristiwa tersebut sangat memalukan. Perbuatan seperti itu merupakan kesalahan dan pelanggaran adab terhadap Masjid.
“Ini sangat memalukan ada orgen di area masjid dan melanggar adab terhadap masjid,” ujarnya.
Gusrizal meminta kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dan pengelola untuk meminta maaf kepada umat Islam. Sebab, hal ini telah menyebabkan keresahan dan mengganggu pelaksanaan ibadah di dalam masjid.
“Saya sudah menghubungi pihak-pihak yang bertanggung jawab dan pengelola. Mereka mengatakan bahwa upacara penggunaan untuk pesta tanpa ada orgen, makanya diizinkan. Ketika pengurus melihat kejadian itu, pengurus langsung menghentikan aktivitas musik tersebut dan seketika itu berhenti dan pesta berjalan tanpa musik. Demikian informasi dari penanggungjawab dan pengelola,” kata Gusrizal.
Menyikapi hal itu, selaku Ketua MUI Sumbar, ia menyampaikan kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab, agar bisa dilacak dan diperbaiki kembali SOP penggunaan ruang serba guna masjid Nurul Iman. Agar pengurus, tidak lagi mengizinkan kegiatan pesta pernikahan karena kondisi masjid yang menyatu dengan masjid (lantai dua) kecuali untuk akad nikah.
Menurut Gusrizal, seharusnya pengurus masjid juga selektif dalam pelaksanaan berbagai acara. Jangan sampai terjadi kegiatan yang tidak bersesuaian dengan syariat Islam diadakan di aula masjid.
“Perlu diingat oleh pengurus Masjid Nurul Iman, meskipun MUI Sumbar tidak ada otoritas yang terkait dengan masjid, tetapi perlu diketahui bahwa MUI Sumbar juga MUI Kota Padang berkantor di sana,” tegasnya. (mil)
