PDG.PARIAMAN, METRO–Bupati Padangpariaman Suhatri Bur mengharapkan pelaksanaan evaluasi didikan subuh menambah motivasi TPA/TPSA. Sekarang Pemerintah Kabupaten Padangpariaman terus menggalakkan Padangpariaman berjaya sesui visi dan misi yang dicanangkan. Adapun moto Suhatri Bur – Rahmang adalah unggul berkelanjutan, religius, sejahtera dan berbudaya terus digiatkan melalui program kegiatan yang dilaksanakan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada.
Salah satu cara yang dilakukan dalam mewujudkan Padangpariaman religius adalah dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan didikan subuh yang dilaksanakan di beberapa mesjid dan MDTA di Kabupaten Padangpariaman. Sekarang dilaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan didikan subuh serentak di empat titik di Kabupaten PadangPariaman, antara lain pertama di TPA Masjid Jamik Sicincin, Nagari Sicincin Kecamatan 2 x11 Enam Lingkung dengan Ketua Tim Sekretaris Daerah Kabupaten Padangpariaman. Kemudian, Kedua di TPA Darussadikin Surau Kajai Kampung Ladang Balah Hilir Kecamatan Lubuk Alung dengan Ketua Tim Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteran Rakyat, Ketiga di Pondok Al Qur’an Darul Mustafa Korong Padang Sago Randah Nagari Koto Dalam Selatan Kecamatan Padang Sago dengan Ketua Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan dan Keempat di TPA Masjid Hasanatain Nagari Sintuak Kecamatan Sintuk Toboh Gadang dengan Ketua Tim Kabag Kesra Sekretariat Daerah.
Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur yang meninjau langsung pelaksanaan monitoring dan evaluasi didikan subuh di TPA Masjid Jamik Sicincin, Nagari Sicincin Kecamatan 2×11 Enam Lingkung dalam arahannya menyampaikan bahwa didikan subuh di setiap kecamatan ini merupakan langkah untuk perwujudan Padang Pariaman religius, dimana dengan menanamkan keagamaan dari sejak dini kepada generasi muda. “Dengan diadakannya didikan subuh di setiap kecamatan ini merupakan langkah untuk perwujudan Padangpariaman religius, dimana dengan menanamkan keagamaan dari sejak dini ini merupakan pembentuk landasan diri bagi generasi penerus agar dapat menjadikan Padangpariaman menjadi lebih baik lagi,” ungkap Bupati.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan evaluasi dan monitoring didikan subuh ini dilakukan karena Evaluasi didikan subuh sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan efektifitas dalam pelaksanaan didikan subuh di TPA dan TPSA se Kabupaten Padangpariaman. “Pemerintah Daerah bangga dan mengapresiasi kepada seluruh pengurus dan seluruh orang tua murid yang telah mendukung pelaksanaan didikan subuh dan telah memberikan motivasi dan semangat kepada anak yang sangat bersemangat dalam mengikuti didikan subuh pada pagi ini,” ucap Suhatri Bur.
Lebih Lanjut Suhatri Bur menyampaikan pelaksanaan kegiatan evaluasi didikan ini adalah untuk menghidupkan seluruh TPA dan TPSA di seluruh kabupaten Padangpariaman, di seluruh Mesjid dan Mushola se Kabupaten Padangpariaman. Hal tersebut katanya, sesuai dengan visi misi pemerintah Kabupaten Padangpariaman yakninya unggul berkelanjutan, religius, sejahtera dan berbudaya. Adapun panduan monitoring dan evaluasi didikan subuh dibagi atas tiga bagian yakninya ketentuan umum, penampilan serta partisipasi pemerintah dan masyarakat.
Mantan Ketua Baznas ini menambahkan bahwa religius harus kita tingkatkan dengan memperkuat keimanan dan ketakwaan dimulai dari anak-anak melalui didikan subuh kemudian anak-anak harus dilatih melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam sehingga dengan adanya evaluasi pelaksanaan didikan subuh ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak untuk ikut didikan subuh.
Suhatri Bur tidak lupa mengingatkan tentang pelaksanaan kegiatan vaksinasi di 25 Puskesmas yang ada. “Melihat posisi Padangpariaman yang sekarang sudah kembali ke level 3 pandemi covid-19 harus menjadi perhatian kita bersama. Permasalahan tersebut dikarenakan tingkat vaksinasi kita masih rendah, bahkan berada di posisi 2 terbawah se Sumatera Barat,” ujarnya.
Bupati mengajak masyarakat untuk ikut divaksin karena hal tersebut tidak lain tidak bukan adalah untuk kepentingan masyarakat kita juga, dimana apabila kita masih diposisi rendah tingkat vaksinasinya maka akan berdampak kepada proses belajar mengajar di sekolah akan kembali pelaksanaannya secara daring. “Kemarin kita sudah mencapai persentase 16,89 %, setiap hari kegiatan vaksinasi dilaksanakan di 25 puskesmas yang mana ditargetkan mencapai 2.000 vaksin perhari untuk itu saya harapkan bantuan seluruh pihak agar daerah kita bisa kembali ke level II,” tutup Suhatri Bur.(efa)
