PADANG, METRO–Rumah mewah milik pengusaha gas elpiji yang berada di Jalan Kelok Kuranji, kawasan Belimbing Raya, Kecamatan Kuranji disantroni komplotan perampok bersenjata tajam pada Sabtu (23/10) sekitar pukul 21.00 WIB. Sadisnya, para perampok itu menikam istri pemilik rumah hingga tewas gara-gara berteriak.
Korban yang tewas diketahui bernama Yulia Netti (58). Sedangkan suaminya Gusdiantara (60) mengalami patah tulang pada bagian tangannya gara-gara berusaha melawan perampok yang masuk ke rumahnya tersebut. Sementara, ibu korban dan asisten rumah tangga (ART) berhasil selamat.
Meski aksi perampokan itu terjadi malam hari, namun warga setempat baru mengetahui terjadinya perampokan tersebut pada Minggu pagi (24/10). Hal itu dikarenakan seluruh penghuni rumah termasuk satpam yang berjaga, disekap dan tanggannya diikat oleh para perampok.
Namun, perampokan itu diketahui warga setelah satpam berhasil melepaskan tali yang mengikat tanggannya dan berlari ke masjid untuk meminta bantuan kepada warga setelah terlebih dahulu membantu penghuni rumah lainnya. Hanya saja, ketika warga sudah berdatangan, perampok itu sudah kabur membawa satu unit mobil Honda Mobilio, emas perhiasan, kartu ATM berisi uang puluhan juta milik korban.
Sontak saja, peristiwa perampokan itu membuat gempar masyarakat. Tak lama berselang, jajaran Polresta Padang serta Polsek Kuranji mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas juga telah memeriksa sejumlah saksi, memasang garis polisi di lokasi kejadian, hingga membawa korban ke rumah sakit.
Menurut keterangan dari salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, korban perampokan yang meninggal merupakan istri pemilik rumah, dan suaminya mengalami cidera luka yang saat ini sudah dibawa ke rumah sakit.
“Dalam rumah tersebut ada sekitar lima orang, dan semuanya disekap termasuk korban. Pelaku juga diketahui merusak sebagian CCTV yang ada di rumah tersebut , serta satu unit mobil warna putih ikut dibawa kabur pelaku,”sebut warga tersebut.
Sementara, Kapolsek Kuranji AKP Sutrisman mengatakan, lima orang yang disekap oleh pelaku yaitu pasangan suami istri Yulia Netti (58) dan Gusdiantara (60), berikut dengan AA (80) yang merupakan orang tua dari YN, Y (39) merupakan ART, serta RF (22) yang merupakan penjaga keamanan rumah.
“Pagi hari usai para pelaku berhasil menggasak isi rumah, RF selaku penjaga rumah berhasil melepaskan diri dari ikatan tali, dan menyelamatkan empat penghuni rumah lainnya. Namun satu orang dinyatakan tewas dan satu orang mengalami luka dan patah tulang,”sebutnya.
Dikatakan oleh Sutrisman berdasarkan keterangan yang diperoleh dari RF, Peristiwa berawal saat RF melaksanakan ibadah shalat di dalam kamar belakang, Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
“Saat shalat, datang 3 orang laki-laki yang tidak dikenal dengan menggunakan penutup kepala dan langsung menyekap dan mengikat kaki serta tangan RF menggunakan tali,”kata Sutrisman.
Hari Minggu pagi pukul 05.00 WIB, RF berhasil melapaskan ikatan tali dan langsung menuju ke rumah utama dan sesampainya di rumah utama, RF mendengar suara orang menggedor pintu kamar.
“RF langsung membuka pintu kamar tersebut dan ditemukan Y yang merupakan ART dalam keadaan terikat. Kemudian dalam kamar mandi kamar tersebut juga ditemukan AA yang merupakan orang tua korban dalam keadaan terkunci,”imbuhnya.
Setelah itu lanjut Sutrisman, RF juga mendengar suara orang menggedor-gedor pintu kamar mandi depan. Saat dicoba membuka pintu kamar mandi dalam keadaan terkunci, sehingga RF melakukan upaya paksa untuk membuka pintu tersebut.
“Saat pintu berhasil dibuka, RF menemukan G dalam keadaan tergeletak yang selanjutnya RF beserta Y mengangkat korban dan meletakkannya ke atas sofa untuk selanjutnya menuju kamar tidur korban YN,”sebutnya.
Namun pintu dalam keadaan terkunci, sehingga Y mengambil kunci cadangan yang ada disimpannya lalu membuka pintu kamar dan di temukan korban dalam keadaan tangan terikat kebelakang dan mulut ditutup dengan menggunakan kain serta sudah dalam keadaan tewas.
“Selanjutnya RF memutus tali yang mengikat tangan korban dengan menggunakan gunting, lalu menuju masjid dan meminta tolong pada jamaah yang sedang sholat dan selanjutnya pukul 05.30 WIB warga menghubungi pihak Polsek Kuranji,”ungkapnya.
Mendapat informasi tersebut personel Polsek Kuranji langsung mendatangi TKP dan selanjutnya membawa korban yang tewas beserta korban yang mengalami patah tangan ke rumah sakit.
“Dari kejadian tersebut, diduga, pelaku berhasil membawa kabur satu unit Mobilio warna putih, kartu ATM berisikan uang puluhan juta, empat unit Hp, serta Reicever CCTV. Pihak Kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas juga telah memeriksa sejumlah saksi,” tuturnya. (rom)
