TANAHDATAR, METRO–Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi wisata yang sangat banyak, menyimpan kekayaan wisata alam dengan panorama yang indah dan juga potensi wisata budaya dengan puluhan macam atraksi seni budaya. Namun, selama ini pengelolaan pariwisata yang dilakukan belum maksimal. Baik dari segi anggaran, sumber daya manusia, dan investasi swasta.
Hal ini disampaikan Bupati Tanah Datar diwakili Sekretaris Daerah Iqbal Ramadi Payana pada pembukaan Pelatihan Tata Kelola Bisnis dan Pemasaran Destinasi Wisata, Jum’at (22/10) di Batusangkar. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari ke depan dengan 40 peserta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Tanah Datar. “Untuk itu, saya berharap melalui pelatihan ini terjadi peningkatan sumber daya dan peran masyarakat dalam pengembangan serta pengelolaan kepariwisataan Kabupaten Tanah Datar khususnya tentang tata kelola bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata, karena saat ini tercatat sebanyak 175 objek wisata di 75 nagari di Tanah Datar,” kata Iqbal
Disebutkan Sekda Iqbal, kegiatan hari ini didukung Pemerintah Daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tanah Datar 2021-2026 tertuang di misi ke-4, yaitu “Pembangunan Pariwisata berkelanjutan yang berbasis adat, budaya dan sumber daya alam”.
Iqbal juga menegaskan bahwa keadaan pandemi saat sekarang ini juga menjadi penunjang kurangnya minat pengunjung dalam kegiatan berwisata. “Salah satu upaya dalam recovery ekonomi, setelah wabah covid-19 adalah dengan tetap membuka objek wisata dan melaksanakan event wisata, dengan menerapkan protokol kesehatan di setiap destinasi wisata, seperti restoran, hotel, homestay dan fasilitas lainnya yang dikunjungi wisatawan,” katanya.
Namun sejalan hal itu, tambah Sekda lagi, perlu melakukan peningkatan strategi pemasaran dengan memanfaatkan teknologi serta perlunya kerjasama diberbagai elemen agar terjadinya peningkatan sumber daya dan pengelolaan pariwisata. “Sebagaimana kita ketahui, sekarang zaman media sosial. The power of media social sangat berpengaruh terhadap penyebarluasan informasi, untuk itu kita semua harus bisa beradaptasi dengan cepat. Pengetahuan tentang tata kelola bisnis dan pemasaran yang sesuai dengan zaman sekarang perlu segera diimplimentasikan” ujarnya
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Abdul Hakim menyampaikan, masalah utama kepariwisataan yang merupakan keluhan dari masyarakat atau pengunjung, yaitu kurang ramah pelaku wisata dalam menerima pengunjung dan kurangnya kebersihan di kawasan destinasi. (ant)
