TANAHADATAR, METRO – Salah seorang warga Tanahdatar Afrianto (34), selamat dari amukan gempa dan tsunami Palu Sulteng sampai di rumahnya di Dusun Ladang Batur, Jorong Luak Gadang, Nagari Gurun Kecamatan Sungai Tarab, Selasa malam (23/10). Korban disambut isak tangis pilu seluruh anggota keluarga. Afrianto akrab disapa Af merupakan salah satu korban selamat pascagempa 7,4 SR dan tsunami serta pergeseran tanah (likuifaksi) yang melanda Kabupaten Donggala, Sigi Palu dan Petobo Sulawesi Tengah, 28 September lalu.
Af mengisahkan, saat dia bersama isterinya Zulandriani (32), Bima Afrel Pratama (10) Rafa Dwi Pratama (4) dan Senandung Nazwa (1,2) selamat dari bencana besar yang melanda Sulawesi Tengah. Ia merasa bersyukur karena masih dipersatukan dengan keluarganya oleh Allah SWT , walau sempat terpisah dengan anak sulungnya Bima selama sehari semalam.
Af yang berprofesi sebagai pedagang aksesoris ini, sehari sebelum kejadian berencana akan berjualan di Pantai Talise ujung Jembatan Kuning, yang sudah terkenal itu. Katanya di sana ada acara besar dan merupakan acara tradisi yang selalu ramai dikunjungi orang.
Namun, karena ada firasat yang menyebabkan ia malas berjualan pada hari itu. Maka ia putuskan berjualan keesokan harinya. Ternyata firasat itu pertanda baik baginya. Af bersama keluarganya selamat dari bencana dan berkumpul bersama keluarga kecilnya dan tinggal di pengungsian karena rumah dan seluruh harta bendanya ludes disapu tsunami.
Dikabarkan ada anggota keluarga isteri Af ini yang menjadi korban meninggal suami isteri. Karena mereka berjualan pada saat bencana menimpa, yang laki-laki merupakan sepupu isterinya sudah ditemukan. Namun, sang isteri hingga saat ini belum ditemukan. Sementara mertua Af selamat dan masih tinggal di posko pengungsian.
Af merasa bersyukur dan ucapkan terima kasih kepada Pemkab Tanahdatar dan Ketua DPRD yang telah berupaya memulangkan. Ia dan keluarganya kembali ke Tanahdatar, melalui Dinas Sosial. “Tarimo kasih pak bupati, Ketua DPRD dan Sagalo Unsur yang alah barusaho mamulangkan kami sakaluarga ka Tanahdatar, karano kami indak ado lai biaya untuak pulang kampuang, samantaro jikok batahan di Palu kami jo keluarga apo lai anak-anak sangaik trauma untuak tingaa di Palu pak walau bini ambo urang Palu Pak,” ucapnya.
“Terima kasih pak Bupati, Ketua DPRD dan semua unsur yang telah berupaya memulangkan kami sekeluarga ke kampung halaman Tanah Datar, karena kami tidak ada biaya untuk pulang, jika bertahan di Palu kami dengan keluarga apa lagi anak-anak sangat trauma tinggal disana walau isteri saya orang palu Pak,” ucapnya.
Ketua DPRD Tanahdatar Anton Yondra, yang saat pemulangan keluarga Af bersama orang tua Af dan keluarga serta Wali Nagari, Wali Jorong serta puluhan masyarakat setempat sudah menunggu sedari sore itu. Ia, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemda setempat, karena telah membantu pemulangan Af bersama keluarganya.
Menurutnya upaya pemerintah daerah ini patut diapresiasi karena telah peduli dengan warga Tanahdatar yang mendapat musibah di perantauan. “Kita ucapkan terima kasih kepada bupati yang telah menginstruksikan Dinas Sosial untuk membantu warga kita ini. Dan sebenarnya jika kepulangan Af bersama keluarga ini lebih awal maka akan ditunggu Bupati bersama Forkopimda di Gedung Indo Jolito, namun karena bupati ada tugas lain dan begitu juga kapolres maka Af langsung diantar kekampungnya,” kata Anton.
Kepala Dinas Sosial Yuhardi didampingi salah seorang Kabidnya Mashuri Maiza membenarkan, diperintah bupati untuk membantu dan menjemput ke BIM Padangpariaman. “Karena ketidak adaan ongkos untuk pulang maka kita kirimkan biaya sebesar Rp. 10 juta yang diperuntukkan untuk tiket pesawat dan kebutuhan selama perjalanan, yang diambilkan dari dana sosial,” ucapnya.
Sementara untuk saudara yang mendapatkan musibah yang sama di Palu dan sudah lebih dahulu pulang dan sudah tiba di kampung halaman seperti warga Padang Ganting, Lintau Buo dan Andaleh Kecamatan Sungayang juga akan dibantu pemerintah daerah masing-masing KK sebesar Rp 4 juta dan itu direncanakan akan diantar langsung oleh bupati. “Dari informasi yang didapat saat ini di pengungsian kota Palu masih ada saudara kita sebanyak 25 KK dan masih tetap bertahan disana, itu juga akan kita berikan bantuan dan rencana diantarkan langsung sekaligus melihat kondisi keluarga kita ini,” tukasnya.
Wali Nagari Gurun Hanisben, yang turut menyambut kedatangan Af beserta keluarga ini, juga sampaikan ucapan terima kasih, sembari memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp1.146.000, yang dikumpulkan dari rumah-kerumah, imbauan di masjid dan bantuan dari jamaah BKMT nagari. Turut menyambut, Camat Sungai Tarab Riswandi, Wali Jorong Doni Ultra, pemuka masyarakat sanak keluarga dan puluhan masayarakat yang juga membawa aneka makanan ringan. (ant)















