Nasrul mencontohkan, beberapa pengembangan pariwisata yang baik diantaranya Limapuluh Kota dengan Kelok Sembilan dan Pesisir Selatan dengan Kawasan Wisata Mandeh. Kata Nasrul, pariwisata saat ini harus didahului perencanaan matang. Dalam artian muncul berdasarkan kesepakatan dari bawah, lalu diproses menjadi lokasi wisata.
Bagi daerah yang sudah mempunyai destinasi wisata, ia juga meminta untuk memelihara, agar jangan seperti yang terjadi di Danau Maninjau, serta Danau Singkarak. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memelihara lingkungan tersebut baik dari tokoh masyarakat, wali nagari, camat, pemerintah daerah, serta provinsi.
“Untuk mengubah pola pikir masyarakat agar peduli pariwisata butuh tanggungjawab bersama. Karena pariwisata adalah sektor yang berguna untuk mengangkat perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Sumbar, Iqbal Ramadi Payana mengatakan, raker ini berlangsung selama dua hari, 24-24 Oktober 2018. “Jumlah peserta sebanyak 198 orang, dengan rincian 179 orang camat dan 19 orang bagian Pemerintahan Kabupaten/ Kota” sebutnya. (mil)


















