PESSEL, METRO–Kelangkaan pupuk mulai terasa di tingkat petani, kali ini petani di Kenagarian Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan beberapa minggu ini. Hal tersebut tentu saja memberi dampak pada kegiatan musim tanam. Dan harus ada upaya serius dari dinas terkait untuk melakukan pengawasan di bawah.
Atas kelangkaan pupuk tersebut, Dandim 0311 Pesse Letkol. Inf Gamma Arthadila Sakti mengatakan, kelangkaan pupuk hampir sering terjadi saat musim tanam tiba sehingga fungsi kontrol lalulintas (lalin) pupuk perlu dioptimalkan. Mulai dari kedatangan, inventarisasi sampai dengan pendistribusian.
Di tuturkan Gamma, perlu strategi yang matang dengan kontribusi atau masukan dan arah, dari bawah (bottom up) dan dari atas (top down) sehingga kelangkaan pupuk tidak terjadi lagi di kemudian hari. Persoalan yang berulang hendaknya dipelajari dan dicari solusinya sehingga tidak terulang kembali. Saya yakin instansi terkait sudah memiliki planning yang baik namun terdapat kekurangan dalam eksekusinya.
“ Hal ini lumrah namun seyogyanya dapat diminimalisir hingga tidak terjadi,” tegas Dandim 0311 Pessel pada Pos Metro, Jumat (15/10).
Tentunya sebut Gamma, dugaan penimbunan pupuk bisa saja terjadi melibatkan pihak pihak tertentu. Mudah-mudahan tidak ada penimbunan pupuk oleh oknum tidak bertanggung jawab, namun jika ada maka perlu diusut sampai ke akar-akarnya karena sangat merugikan. “Jika tidak didukung atau ada penyimpangan maka tentunya akan berdampak kepada mekanisme aktifitas mereka dalam bercocok tanam,” jelasnya.
Disebutkan, para Petani, penggiat pertanian, kelompok tani merupakan bagian dari masyarakat yang bergerak dibidang penyediaan bahan pokok yang sangat vital dibutuhkan oleh manusia. Jika hasil tani atau hasil panen gagal atau tidak memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan oleh masyarakat maka menciptakan manusia Indonesia yang unggul bisa hanya menjadi sebuah slogan. “ Kita berharap pihak terkait dan masyarakat dapat bersama-sama mengungkap lingkaran kejahatan atau tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab yang melakukan penimbunan pupuk maupun kegiatan ilegal lainnya,” sambung Gamma.
Jika tidak didukung atau ada penyimpangan maka tentunya akan berdampak kepada mekanisme aktifitas mereka dalam bercocok tanam.
Jika hasil tani atau hasil panen gagal atau tidak memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan oleh masyarakat maka menciptakan manusia Indonesia yang unggul bisa hanya menjadi sebuah slogan.
“Kita berharap pihak terkait dan masyarakat dapat bersama-sama mengungkap lingkaran kejahatan atau tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab yang melakukan penimbunan pupuk maupun kegiatan ilegal lainnya,” tegasnya. Insya Allah minggu depan, sebut Dandim, akan meninjau hamparan padi di wilayah binaan Kodim. Ada Babinsa yang memiliki Poktan binaan di daerah Bayang, sekaligus menyampaikan hal tersebut pada petani, serta masyaràt. (rio)
