PADANG, METRO–Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Erman Rahman meresmikan Posko Pengendalian Bencana di kawasan objek wisata Pulau Pagang, Kota Padang, Rabu (13/10). Hadirnya Posko Pengendalian Bencana ini diharapkan, jika seandainya terjadi bencana, maka komunikasi melalui pesawat radio dapat dilakukan dengan cepat ke Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BPBD Sumbar.
“Jadi dengan hadirnya Posko Pengendalian Bencana ini, maka diharapkan terjadi percepatan komunikasi antar pulau. Termasuk juga komunikasi ke anjungan kapal maupun ke BPBD Sumbar. Semuanya terkoneksi ke tiga instansi ini. Termasuk koneksi dengan pegiat kebencanaan, seperti Rapi dan Orari,” terang Erman Rahman.
Dengan hadirnya Posko Pengendalian Bencana di Pulau Pagang ini, maka Erman Rahman meminta kepada wisatawan, agar jangan ada rasa takut untuk mengunjungi objek wisata di pulau ini.
Erman Rahman menambahkan, untuk operator di Posko Pengendalian Bencana ini pihaknya mempercayakan kepada pengelola objek wisata Pulau Pagang. Posko Pengendalian Bencana di Pulau Pagang ini sudah dibangun sejak 2020. Selama satu tahun berdiri, maka sekarang dilakukan pengoperasiannya.
Erman Rahman mengungkapkan di Provinsi Sumbar, ancaman bencana di laut cukup besar. Salah satunya ancaman pusat gempa megathrust yang berpotensi tsunami. “Sampai sekarang pusat megathrust ini belum melepaskan energy kekuatannya, tetapi daerah lain sudah melepaskan kekuatannya,” terangnya.
Fasilitas Objek Wisata Pulau Pagang
Pulau Pagang merupakan objek wisata pulau di Sumbar yang banyak dikunjungi wisatawan. Pengelola Objek Wisata Pulau Pagang, Heru Farta mengatakan Posko Pengendalian Bencana yang baru dioperasikan di pulau ini tidak hanya dioperasionalkan untuk Pulau Pagang saja. Tetapi juga untuk pulau-pulau sekitar. “Seandainya terjadi badai, gempa atau segala macam, bisa komunikasikan dengan adanya radio di Posko Pengendalian Bencana ini untuk disampaikan ke BPBD Provinsi Sumbar,” terangnya.
Diakuinya, dengan adanya Posko Pengendalian Pencana dan Pokso Pol Air, tamu merasa nyaman. Karena sekarang ada pusat informasi dan pengaduan. “Sangat membantu. Ada speed boat dan jet sky yang siaga 24 jam di posko ini. Selain Posko Pengendalian Bencana juga ada jalur evakuasi tsunami menuju ketinggian 37 meter,” ungkapnya.
Pulau Pagang luasnya mencapai 21 hektar. Sementara luas datarannya mencapai 5,5 hektar. Objek Wisata Pulau Pagang memiliki fasilitas penginapan tiga jenis. Yakni, cottage, backpacker dan gazebo. Selain itu juga fasilitas lokasi camping ground untuk kapasitas 500 orang. “Untuk fasilitas cottage berbahan kayu kita memasang tarif Rp1,3 juta per malam. Untuk fasilitas VIP sebesar Rp1,2 juta per malam, packpacker dengan fasilitas AC Rp1 juta per malam dan non AC tarifnya Rp800 ribu per malam. Sedangkan camping ground tarifnya Rp500 ribu untuk dua hari,’ terangnya.
Selain itu juga ada fasilitas mainan air, yakni banana boat, donat boat, jet sky, dan under water. “Di sini juga ada kegiatan penanaman terumbu karang kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumbar dan BPBD Sumbar,” terangnya.
Diungkapkan Heru, setiap hari libur, kunjungan wisatawan ke Pulau Pagang mampu mencapai 300 hingga 400 wisatawan. Sekitar 80 persen wisatawan berasal dari Pekanbaru, Provinsi Riau. Selama masa pandemic Covid-19 saat ini, diakuinya kunjungan wisatawan jauh mengalami kemerosotan.(fan)
