AIEPACAH, METRO–Hari ini, Kamis (30/9), genap 12 tahun gempa bumi mengguncang Ranah Minang. Gempa besar berkekuatan 7,9 Skala richter itu sudah merenggut ribuan nyawa tersebut.
Untuk mengenang musibah gempa besar tersebut, Pemko Padang akan menggelar peringatan di Tugu Monumen Gempa, hari ini, sekitar pukul 16.00 WIB. Kepala Pelaksasa (KalaksaP BPBD Kota Padang, Barlius menyampaikan rangkaian acara yang akan diselenggarakan ialah bersih-bersih, tabur bunga dan doa bersama.
“Tema peringatan 12 tahun gempa 30 September adalah, Memaknai Musibah Gempa Sumbar, Padang khususnya. Peringatan ini dilakukan secara sederhana dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) karena masih dalam pandemi Covid-19,” ujar Barlius, Rabu (29/9).
Dijelaskan Barlius, 12 Tahun Gempa 30 September, warga diminta tak lengah soal musibah gempa. Apalagi berpotensi tsunami. Masyarakat Sumbar dan Padang khususnya mesti selalu siaga terhadap musibah ini dan jangan terpancing isu.
“Masyarakat harus cerdas dalam menghadapi bencana serta lakukan koordinasi dengan semua pihak. Agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi dan kenyamanam terwujud,” kata mantan Kadisdikbud Padang ini.
Ia menyampaikan, BPBD Padang terus berbenah dalam persoalan bencana. Seperti mengedukasi warga, pelajar ke sekolah-sekolah dan melengkapi sarana prasarana yang berhubungan dengan kebencanaan. Ini demi mempermudah warga mengevakuasi diri serta meminimalisir korban jiwa.
Di sisi lain, petunjuk arah evakuasi juga telah dipasang di persimpangan jalan di Padang. Lalu untuk shelter yang bisa dimanfaatkan antara lain shelter di kawasan Ulak Karang, Tabing dan gedung bertingkat lainnya. Sedangkan untuk sirine yang aktif ada 20 milik Padang dan 25 milik Provinsi Sumbar. Lokasi tersebar diberbagai instansi.
Ia mengajak warga semua untuk saling komunikasi dalam hal kebencanaan. Sehingga ketika ada bencana terjadi, korban jiwa dapat diminimalisir.
Sementara itu, Rabu (29/9), personel BPBD melakukan aksi bersih-bersih di Monumen Tugu Gempa 30 September ini. Personel BPBD bersama insan kebencanaan membersihkan lantai, monumen tugu gempa serta memungut sampah yang berserakkan.
Tak hanya itu, mereka juga menoreh ulang kembali nama-nama korban di tugu gempa itu agar bisa dibaca. Di monumen gempa tersebut tercatat nama-nama korban dari peristiwa gempa bumi yang terjadi pada 30 September 2009 silam. Ada 393 nama korban asal Kota Padang yang meninggal dalam peristiwa memilukan itu.
Selain itu juga terdapat 4 buah tugu yang berisi puisi yang ditulis oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gamawan Fauzi (mantan mendagri dan gubernur), Junaidi (perwata) dan Fauzi Bahar (mantan Wako Padang). (ade)
