SIJUNJUNG, METRO–Chandra (39), seorang pemburu rusa dilaporkan hanyut saat hendak menyeberangi sungai Batang Pamo, Jorong Kapalo Koto, Nagari Padang Sibusuak, Sijunjung, Sabtu (25/9) sekitar pukul 04.00 dini hari.
Kuat dugaan, korban saat itu terseret arus air ketika berupaya berenang menyeberangi sungai dengan beban berat rusa hasil buruan yang dipikul untuk dibawa pulang. Di pertengahan badan sungai , korban jatuh, tenggelam dan hilang.
Korban diketahui merupakan warga Nagari Tanjung, Kecamatan Koto VII. Kejadian tersebut berawal saat korban pergi berburu rusa ke dalam hutan berasama temannya Adi Purwanto (43). Sontak saja kejadian itu membuat heboh masyarakat sekitar, hingga melaporkan kejadian kepada BPBD Sijunjung untuk proses pencarian.
Setelah berhasil mendapatkan hewan buruan, keduanya berniat untuk pulang. “Korban membawa rusa hasil buruan mereka dengan cara memikulnya. Saat hendak menyeberangi sungai, temannya sempat melarang agar menunggu saat air sungai surut. Saat itu arus sungai sedang deras,” tutur Camat Kupitan, Adri saat di lokasi kejadian meninjau proses pencarian.
Namun, lanjutnya, korban tetap memutuskan untuk menyeberangi sungai saat itu juga. “Menurut penjelasan dari temannya yang melihat, korban memikul rusa di punggungnya sambil berenang, saat di pertengahan sungai korban pun tenggelam dan tidak lagi terlihat,” sebut Camat Kupitan.
Usai kejadian itu, rekan korban yang melihat merasa shyok dan trauma, sehingga memilih berdiam diri di seberang sungai sampai warga setempat melakukan evakuasi.
“Dia (rekan korban) ditemukan warga saat hari sudah siang. Warga yang merasa heran menjemput ke seberang sungai menggunakan rakit bambu. Dari sana barulah kita tahu kejadian ini. Kemudian kita melaporkan ke BPBD Sijunjung untuk membantu melakukan pencarian,” terangnya.
Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir mendapat laporan itu langsung turun ke lokasi meninjau proses pencarian. Bupati juga sempat berdialog dengan pihak keluarga korban dan memberikan dukungan mental. “Sekarang kita berdoa agar korban bisa segera ditemukan. InsyaAllah tim dari BPBD, relawan dan masyarakat akan membantu proses pencarian. Kita serahkan semuanya pada yang Maha Kuasa,” ucap Benny kepada istri korban.
Bupati juga memastikan agar tim yang melakukan pencarian bekerja dengan baik. “Kita beri support kepada tim pencarian, apa fasilitas dan alat yang dibutuhkan agar bisa dikerahkan untuk membantu pencarian ini, sehingga korban bisa segera ditemukan,” harap Bupati.
Sementara itu, Kepala BPBD Sijunjung Henry Chaniago melalui anggotanya, Heries menjelaskan bahwa proses pencarian telah dilakukan dengan cara menyisiri aliran sungai.
“Di sini ada personel BPBD, Tagana, Relawan dan masyarakat yang ikut membantu pencarian. Kita mendapat informasi ini pada Sabtu (26/9) sore harinya, sehingga pencarian sempat terhenti mengingat hari yang sudah mulai gelap,” jelasnya. Sabtu (25/9).
Pencarian yang dilanjutkan pada Minggu (26/9) melibatkan tim dari Basarnas, BPBD Kota Sawahlunto dan BPBD Solok ikut membantu proses pencarian korban. “Pencarian akan dilakukan dengan cara menyisiri aliran sungai sekitar radius 500 hingga 1000 meter. Upaya penyelaman sulit dilakukan karena kondisi air yang keruh. Semoga korban bisa segera ditemukan,” harapnya. (ndo)
