PASARRAYA, METRO–Wali Kota Padang Hendri Septa diminta untuk menempatkan orang-orang yang tepat di Pasar Raya. Sosok personel yang tepat dan bisa menata pasar sehingga pengunjung dan pedagang merasa nyaman.
“Di pasar ini butuh kenyamanan. Wali Kota Hendri Septa harus turun dan melihat langsung serta menempatkan orang yang tepat untuk mengurus pasar ini,” sebut Ketua KPP Kota Padang, Hendri Septa didampingi sekretaris KPP, Irwan Sofyan, Minggu (26/9).
Selama ini, ungkap Asril Manan, pedagang pertokoan di kawasan Pasar Raya sudah lama mengeluh. Karena akses masuk ke pasar, khususnya ke Koppas Plaza dan pasar bertingkat (Fase 1-7) tertutup. Sehingganya banyak pedagang tak berjual beli dan akhirnya menutup kedai mereka.
Wali Kota Padang yang sebelumnya telah menetapkan Perwako yang membolehkan pedagang berjualan di sepanjang jalan Pasar Raya. Padahal itu adalah melanggar aturan. Dan akibat itu pula, sebagian besar pedagang pertokoan mati.
Hingga sekarang Perwako itu tak juga dicabut. Kalaupun pedagang toko sudah “mambana” kepada Pemko. Sekarang, kata Asril Manan, kalaupun Pemko bersikeras tak mencabutnya, pedagang hanya berharap jam berjualan bagi PKL yang telah ditetapkan dalam Perwako itu ditegakkan.
“Artinya, dalam Perwako itu ditetapkan PKL baru boleh berjualan di jalan Pasar Raya mulai pukul 15.00 WIB (sore hari), harusnya dipatuhi. Dan dinas perdagangan yang paling bertanggungjawab menegakkan aturan tersebut. Ini semua agar pedagang sama-sama nyaman dan pembelipun gampang masuk pasar dan parkir di sepanjang jalan Pasar Raya,” tandasnya.
Kondisinya sekarang, PKL menggelar dagangan di jalan sejak pagi. Sehinggga akses jalan dari air mancur hingga Permindo tertutup. ”Ini yang kita sayangkan dari dulu,” katanya lagi.
Apalagi, saat ini Fase VII sudah ada titik terang segera dibangun di tahun 2022 nanti. Tentu akses masuk ke pasar harus dibuka dulu.
Tak hanya itu, kanalisasi yang dibuat di kawasan air mancur juga dinilainya kurang tepat. Karena itu membuat akses masuk ke pasar tambah tertutup.
Dengan banyaknya keluhan ini, pedagang berharap walikota Padang Padang sering-sering masuk ke pasar. Sehingga mampu mencari dan memecahkan permasalahan yang dialami pedagang. “Pak wali kami mohon sering-seringlah masuk ke pasar ini agar dapat mencarikan solusi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian pedagang selama ini,” tandasnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Andree Algamar mengatakan, pihaknya sudah sering melakukan penertiban agar pedagang kaki lima mematuhi jam berdagang yang telah ditetapkan dalam Perwako, yakni jam 15.00 WIB. Namun sesudah ditertibkan, pedagang balik lagi. Begitu terus.
Permasalahannya sekarang, tergantung pada komunikasi antara pedagang sesama pedagang. Harus ada rasa saling menenggang antara PKL dan pedagang pertokoan. Sehingga tak ada yang merasa dirugikan.
Keberadaan tokoh-tokoh pasar seperti ketua KPP dan pengurus lainnya diharapkan mampu menjadi ninik mamak dan penengah antara sesama pedagang. Sehingga tercipta keharmonisan antara pedagang dan PKL.
“KPP seharusnya bisa menjadi penengah agar tercipta keharmonisan, saling tenggang menenggang antara sesama pedagang. Sepertinya, KPP harus menurunkan pengurus yang tepat untuk sama-sama membantu dinas perdagangan menciptakan kondisi yang nyaman dan kondusif di Pasar Raya Padang,” sebut Andre lagi. (tin)
