TANAHDATAR, METRO–Geopark atau Taman Bumi Ranah Minang kedepan diharapkan benar-benar dapat memberi manfaat bagi masyarakat, tidak hanya di Sumatera Barat namun juga bagi masyarakat di luar Sumatera Barat.
“Geopark di Sumatera Barat tersebar di beberapa kabupaten dan kota diantaranya Ngarai Sianok, Kawasan Harau, Danau Maninjau, Tarusan Kamang, Ngalau Pangian Lintau Buo, Danau Singkarak, Danau Diatas dan Danau Dibawah, Kawasan Silokek, Tambang Batu Bara Sawah Lunto, Goa Batu Kapa, Gunuang Talamau, Rimbo Panti dan masih banyak lagi lainnya,” ucap Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.
Hal itu disampaikannya ketika membuka secara resmi Focus Group Discussion (FGD) Geopark Ranah Minang Menuju Unesco Global Geopark, dengan tema “The Great Sumatran Fault”, Kamis (23/9) di Ballroom Hotel Mercure Padang.
“Banyak potensi terkait geopark yang dimiliki Sumatera Barat, sekarang bagaimana upaya kita potensi itu bisa terdata, kita turunkan komunitas-komunitas pencinta alam, mahasiswa untuk mendata potensi itu di seluruh wilayah Sumatera Barat,” ucapnya.
FGD yang dilaksanakan satu hari dan difasilitasi Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar tersebut dihadiri langsung Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian didampingi Kadis Pariwisata Tanah Datar Abdul Hakim.
Dikatakan Richi Aprian didampingi Abdul Hakim jika Tanah Datar punya banyak potensi geosite ini seperti breksi pulimik di Belakang Istano Basa Pagaruyung, Bukit Aua Sarumpun, Endapan Danau Singkarak Purba, Komplek Kipas Aluvial Danau Singkarak, Jendela Batu Gamping Kuantan Singkarak dan Goa Sopan Kijang Pangian.
Sementara dalam materi disampaikan konsep geopark itu meliputi partisipasi masyarakat, parlunya amenitas, infrastruktur, data ilmiah, sistem informasi, dukungan pemda, swasta, Perguruan Tinggi, badan pengelola dan branding UGGp. (ant)
