THAMRIN, METRO–Proses pemilihan calon Wakil Wali Kota Padang pengganti Hendri Septa yang telah naik menjadi Wali Kota Padang terlihat masih belum ada titik terang. Sampai hari ini, proses itu seperti menggantung, atau belum juga dimulai. Meski dua partai pengusung, PAN dan PKS sudah mengapungkan masing-masing duan ama.
Salah satu bakal calon yang diusulkan PKS, H Mulyadi Muslim Lc MA menyebutkan, sampai hari ini memang masih berkutat di partai pengusung saja. Proses pemilihan yang seharusnya berlangsung di DPRD Padang sesuai aturan, belum akan terjadi dalam waktu dekat.
“Semua kita tahu prosesnya, Wali Kota mengajukan nama ke DPRD Padang untuk diputuskan. Bisa keduanya dari PKS, atau keduanya dari PAN, baik itu kader, simpatisan atau tokoh masyarakat, atau yang lainnya. Bisa juga dari PAN dan PKS masing-masing satu orang. Tapi harus dua orang,” kata Mulyadi Muslim yang juga Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang.
Tentunya, sebut Mulyadi, dua nama yang diusulkan itu telah disepakati oleh DPD PKS Padang dan DPD PAN Padang dengan persetujuan DPP partai masing-masing di pusat. “Selanjutnya, Wali Kota Padang mengirimkan ke DPRD Padang. DPRD lah yang memilih,” kata Mulyadi Muslim.
Selain itu, katanya, untuk mempercepat prosesnya, anggota DPRD bisa saja meminta Wali Kota mengirimkan nama segera. Karena kalau lama-lama, akan merugikan warga Kota Padang yang berjumlah satu juta jiwa. Karena, sampai hari ini belum ada juga surat dikirim oleh Wako.
“Kita tahu, Wali Kota bisa saja orang hebat, tapi bukan Superman. Dia butuh tandem atau tim untuk bekerja. Butuh dukungan dan kolaborasi. Karena banyak yang harus dikerjakan segera. Seperti penanganan Covid-19 dan pembangunan yang tersendat karena pandemi. Sampai pengisian OPD yang sekarang banyak kosong,” kata ketua pengurus Masjid Agung Nurul Iman Padan gini.
Kata Mulyadi, dia bicara seperti ini bukan karena masuk dalam kandidat Cawawako, tapi tak lebih sebagai kepedulian kepada Kota Padang. “Apalagi dilihat Progul (program unggulan) Mahyeldi-Hendri Septa yang banyak belum selesai, waktu tinggal 2,5 tahun. Soal siapa yang akan terpilih itu urusan lain. Yang penting prosesnya berjalan,” kata Mulyadi Muslim. (r)
