“Programnya bergabung dengan masyarakat, nilai ini lah yang dapat dicontoh masyarakat dalam rangka melaksanakan kehidupan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK), yang dapat dipakai menuju masyarakat madani di Agam,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Agam dan Keagamaan Islam, Kanwil Kemenang Sumbar, Khardinal N menyebutkan, kampung santri bertujuan agar keberadaan ponpes betul-betul dirasakan di tengah masyarakat, sehingga santrinya dapat membaur dengan masyarakat.
“Kampung santri diharapkan dapat memperkokoh ukhuwah Islamiyah serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, sehingga shalat berjamaah lima waktu sehari semalam semakin ramai di Kabupaten Agam,” ujarnya.
Tuan Rumah Hari Santri Nasional
Madrasah Tarbiyah Islamiyyah (MTI) Canduang, Kabupaten Agam menjadi tuan rumah Grand Opening ini dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Martias Wanto Dt Maruhun, Kanwil Kemenag Sumbar, diwakili Kabid Pembinaan Agama dan Keagamaan Islam, Khardinal N, Kakan Kemenag Agam, Edy Oktafiandi serta Kepala Kemenag se-Sumbar, pimpinan Ponpes se-Sumbar dan tamu undangan lainnya.
Kegiatan itu diwarnai dengan nyanyian bernuansa islami santriwan/wati MTI Candaung dan penampilan kesenian kreasi santriwan/wati Ponpes Nurul Huda Kecamatan Lubuk Basung seperti, tambua tansa, talempong, pupik dan tari piring.
Pada kesempatan itu, Kabid Pembinaan Agam dan Keagamaan Islam, Khardinal N menyebutkan, bahwa saat ini baru peringatan Hari Santri Nasional tingkat Sumbar, di mana untuk hari puncaknya bertepatan pada 22 Oktober 2018 mendatang. “Pada hari puncaknya akan dilakukan upacara disetiap daerah di Sumbar, bahkan diseluruh Indonesia,” ujarnya.
Khardinal mengharapkan, kegiatan ini betul-betul dapat memberikan motivasi pada santri dan keberadaan pondok pesantren semakin dirasakan ditengah masyarakat. Karena dengan adanya Perpres 22/2015, Ponpes semakin mendapat kedudukan dan perhatian oleh pemerintah. Sehingga para santri semakin kokoh dan kedepan mereka diharapan jadi pemimpin yang berakhlaktulkarimah serta mampu membawa negeri ini yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.
Martias mengatakan, HSN ini sebagai evaluasi sejauh mana perjuangan santri dan perjalanan pendidikan di pondok pesantren yang ada di Agam, bahkan di Sumbar. Untuk hari puncaknya akan digelar upacara 22 Oktober 2018, di halaman kantor Bupati Agam. (pry)