PADANG, METRO–Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah meminta pemerintah kabupaten dan kota memetakan kendala yang dihadapi dalam meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19. Dengan pemetaan yang dilakukan maka setiap kendala yang ada bisa dicarikan solusi bersama.
“Peningkatan capaian vaksinasi penting untuk mempercepat kekebalan komunal, agar berbagai sektor bisa kembali normal. Kita carikan solusi bersama untuk kendala vaksinasi di daerah,” kata Mahyeldi Ansharullah, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Vaksinasi Covid-19 dengan Bupati/Wali Kota dan Forkopimda secara virtual dari Auditorium Gubernuran, Selasa (14/9).
Mahyeldi Ansharullah mengatakan, berdasarkan data hingga hari ini masih terdapat sekitar 300 ribu vaksin yang telah didistribusikan ke kabupaten/kota, namun belum digunakan.
Sementara di gudang penyimpanan Dinas Kesehatan Sumbar juga masih tersedia 99 ribu dosis vaksin yang bisa didistribusikan segera, jika ada kabupaten/kota yang kekurangan stok. “Kita berharap bupati dan wali kota terus mengupayakan peningkatan capaian vaksinasi di daerah,” ujarnya.
Terkait kasus aktif Covid-19 di Sumbar, ia menyebutkan saat ini sudah mulai melandai demikian juga dengan angka kematian yang terus menurun, sementara angka kesembuhan naik.
“Kasus yang meninggi itu terjadi pada Juni, Juli, Agustus 2021. Salah satu penyebabnya adalah salahnya perkiraan dalam penganggaran. Diperkirakan kasus akan melandai pada tahun 2021, ternyata meningkat sehingga anggaran yang direfocusing tidak sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Sekarang dalam situasi dan kondisi yang mulai melandai kewaspadaan dengan terus menerapkan protokol kesehatan dan pelaksanaan.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy meminta agar bupati/wali kota mendorong vaksinasi untuk pelajar SMP karena jumlah totalnya mencapai 500 ribu orang.
Ia menyebut untuk siswa SMA/SMK/SLB sudah diluncurkan program Gebyar Vaksinasi dengan sasaran 250 ribu siswa. “Vaksinasi juga harus menyasar komunitas agar percepatan capaiannya bisa tercapai,” katanya.
Audy Joinaldy lebih rinci menyebutkan, Pemprov Sumbar menargetkan sebanyak 250.000 pelajar tingkat SMA/SMK dan SLB untuk divaksinasi dalam kegiatan Gebyar Vaksinasi Pelajar.
Vaksinasi untuk pelajar itu guna mempercepat capaian vaksinasi remaja. Hal ini dikarenakan vaksinasi remaja di Sumbar masih tergolong rendah. “Vaksinasi remaja masih rendah di Sumbar. Jadi dengan adanya Gebyar Vaksin Pelajar ini, bisa lebih banyak menyasar pelajar. Sekaligus hal ini sebagai upaya pembelajaran tatap muka bisa,” katanya.
Dia mengatakan sampai saat ini capaian vaksinasi dosis pertama untuk remaja di Sumbar baru sekitar 4,5 persen, sementara untuk vaksinasi dosis kedua lebih rendah lagi sekitar 2 persen. Oleh karena itu perlu upaya dan dorongan untuk mempercepat capaian vaksinasi remaja.
Audy Joinaldy juga menegaskan stok vaksin di Sumbar juga masih mencukupi. Untuk itu pemerintah kabupaten dan kota tidak usah cemas dan bisa melaksanakan vaksinasi sebanyak mungkin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi mengatakan, Gebyar Vaksinasi Covid-19 targetnya kalau jumlah remaja termasuk SMK, SMA, SMP ada sebanyak 589.723 orang se-Sumbar. Sementara yang baru divaksin sebanyak 44,5 persen.
“Kita kejar targetnya. Mudahmudahan dengan ada Gebyar Vaksinasi Covid-19, kita laksanakan vaksinasi setiap hari di seluruh kabupaten kota di-Sumatera Barat,” ungkapnya.
Sementara itu, Staf pengajar dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-RSUP Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan virus akan terus bermutasi dan muncul varian-varian baru.
“Kita harus tetap menjaga diri dengan mengikuti vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan agar bisa terhidar dari varian baru tersebut,” ujarnya. (ADP)
