Proses lelang satu unit mobil wakaf dengan jenis Sedan Suzuki Forsa GLX tahun 1989, yang dilaksanakan panitia pembangunan Masjid Tablighiyah Garegeh selama Muharram 1443 H, berakhir dengan harga penawaran tertinggi sebesar Rp 22 juta. Ketua pembangunan Masjid Tablighiyah Garegeh, Dedi Fatria mengatakan, Sedan Suzuki Forsa GLX yang dilelang ini merupakan mobil yang diwakafkan keluarga Akmaluddin Dt Panduko Reno dari Nagari Sariak Laweh Batu Hampar, Kabupaten Limapuluh Kota kepada panitia pembangunan masjid pada 1 Agustus 2021.
Pemilik mewakafkan mobilnya kepada pengurus masjid untuk dilelang dan uang hasil lelang mobil akan digunakan sepenuhnya untuk kelanjutan pembangunan masjid. Sebelum dibuka harga lelang, pengurus masjid terlebih dahulu melakukan cek harga mobil dan survey harga pasar untuk menentukan harga jual. Dari pengecekan yang dilakukan itu, panitia pembangunan masjid memutuskan untuk membuka harga awal lelang sebesar Rp 12 Juta.
Panitia berharap mobil wakaf ini bisa terjual melebihi dari harga minimal lelang. Sebab, seluruh uang hasil penjualan mobil digunakan sepenuhnya untuk kelanjutan pembangunan masjid yang saat ini masih membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Alhamdulillah, setelah satu bulan proses lelang kita buka, mobil wakaf ini terjual dengan penawaran tertinggi seharga Rp 22 juta, dari harga awal penawaran lelang sebesar Rp 12 juta,” ujar Dedi Fatria, Kamis (9/9).
Ia menyebutkan, proses lelang satu unit mobil Sedan Suzuki Forsa GLX ini merupakan proses lelang kedua yang dilakukan oleh panitia pembangunan masjid. Sebelumnya, pada Bulan Syawal 1442 H, panitia pembangunan juga telah melakukan lelang terhadap satu unit mobil matic Mitsubishi Outlander Sport tahun 2014, yang diwakafkan oleh Keluarga Hj Irmawati untuk pembangunan masjid.
“Atas nama panitia pembangunan dan pengurus masjid, kami menyampaikan terima kasih kepada Akmaluddin Dt Panduko Reno yang telah mewakafkan satu unit mobil untuk pembangunan masjid. Semoga wakaf yang diberikan menjadi amal jariah dan ladang pahala,” ujar Dedi Fatria.
Ia mengakui, sejak awal dimulainya pembangunan masjid, begitu besar perhatian masyarakat, donatur dan kaum muslimin/muslimat untuk selesainya pembangunan Masjid Tablighiyah Garegeh. Hal ini terlihat dari bantuan dan sumbangan yang diterima panitia pembangunan masjid selama ini. Bahkan bantuan yang diterima juga berdatangan dari luar daerah. (pry)
