SOLOK, METRO – Belasan ribu lebih masyarakat tumpah di lapangan Merdeka, Kota Solok. Gelombang lautan manusia bahkan meluap hingga ke jalan untuk mendengarkan tausiah agama oleh Ustaz Abdul Somad (UAS), Kamis (18/10).
Bukan saja masyarakat Solok dan sekitarnya yang tampak hadir. Namun masyarakat dari berbagai daerah juga tampak mamadati lapangan. Demi mendapatkan tempat, masyarakat pun memilih datang lebih awal. Mereka juga rela tidur di sejumlah masjid di sekitar lokasi.
Syafriadi (35), salah seorang masyarakat Kabupaten Solok yang ikut mendengarkan tausyiah UAS, mengaku sengaja datang lebih awal. Ya, tak terbilang jamaah yang datang baik dari daerah Solok maupun daerah tetangga lainnya.
”Tribun dan lapangan sudah terisi penuh sejak pagi. Bahkan masyarakat juga memenuhi jalan-jalan sekitar lapangan. Seakan, segala aktivitas masyarakat seketika tertumpah di lapangan merdeka kota Solok,” ujar Syafriadi.
Kalau menilai banyaknya masyarakat yang hadir, barangkali ini kali pertamanya terjadi di Kota Solok. Kendaraan yang parkir seakan tidak mendapat tempat dan terpaksa parkir disepanjang pinggir jalan meski jauh dari lokasi.
Kemacetan tidak dapat terhindar meski sejumlah petugas berusaha mengurai kepadatan kendaraan yang hendak mendekati lokasi. Petugas pun terpaksa menutup jalur menuju menuju lapangan Merdeka yang memang telah dipadati masyarakat semenjak pagi.
Ustaz Abdul Somad pun terlihat datang sekitar pukul 09.00 wib bersama rombongan. Kedatangan UAS disambut meriah oleh masyarakat yang sudah tidak sabar meski ditengah terik matahari.
UAS sendiri terlihat tampil mengenakan baju Koko dengan kopiah lengkap dengan sorban. Tausiah diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran.
Dalam tausiahnya UAS sepertinya mengajak masyarakat untuk kembali belajar dari filosofi hidup Padi. Banyak pelajaran lanjutnya yang bisa dipetik dari proses penanaman padi hingga menjadi beras.
Sedikit yang disampaikan UAS, tanaman Padi yang ditanam, pasti akan ditumbuhi tanaman liar yang mengganggu dan didatangi hama. Apa yang dapat dipetik? Setiap kebaikan yang dilakukan pasti akan ada gangguan dan cobaan.
Proses yang panjang dari menanam padi hingga panen juga mengisyaratkan bagaimana memelihara anak kemenakan dari berbagai rayuan dan ancaman kenakalan remaja.
”Mari jaga anak kemenakan kita dari ancaman narkoba, kenakalan remaja, pergaulan bebas dan hal-hal yang menjerumuskan,” ajak Abdul Somad.
Tak lupa, UAS juga mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta menghindari perpecahan menghadapi pemilu serentak. Lebih cerdas memilih pemimpin dan wakil di legislatif. Pemimpin yang peduli dengan agama dan cinta ulama.
Setelah satu jam memberikan tausiah, UAS menutup tablig Akbar dengan menjawab pertanyaan dan doa bersama. Sebelumnya UAS juga menyampaikan kajian agama selama dua hari di Kabupaten. (vko)












