PASBAR, METRO–Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah sedemikian maju. Anak-anak telah pandai membaca dan menulis. Karena itu sebaiknya pendidikan Sekolah Dasar (SD) dipersingkat waktunya menjadi lima tahun agar kesempatan anak didik lebih cepat berkembang dalam tingkatan pendidikan selanjutnya.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah dalam pertemuan dengan beberapa kepala sekolah di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), di Lapangan Bolakaki Tuah Bersama Padang Tujuah – Pasaman Barat, Rabu (1/9).
Menurutnya, saat ini masih enam tahun anak anak sudah bisa membaca dan menulis. Lebih baik lagi kalau kepintaran membaca dan menulis anak tersebut pada usia lima tahun. Sehingga cepat berkembang dan peluang mendapat peluang kerja lebih cepat.
”Dalam memberikan keleluasaan anak didik mengembangkan kemampuan diri, juga harus sesuai bakat dan talentanya. Idealnya saat di tingkat pendidikan SMP ada buku yang mencatat data dan perkembangan kemampuan anak. Data ini tentunya akan membantu anak ini ke mana baiknya, bagaimana ke depannya,” ungkapnya.
Mahyeldi meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumbar dan kabupaten kota agar mengembangkan materi aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapotik) yang lebih dilengkapi, agar anak didik punya data dan dapat mengarahkan anak didik kemana idealnya ia melangkah.
”Dapodik tentunya ada data dan peristiwa kegiatan siswa prilaku. Sehingga prediksi data yang dapat diperkirakan. Akan ada siklus pola pikir dan kemauan anak didik meningkatan kualitas dirinya yang juga dapat diketahui orang tua masing-masing dalam laporannya,” ujarnya.
Mahyeldi juga berharap ada muncul berbagai pemikiran dalam memajukam SDM dilihat dari adanya modal kuat, dari bakat, talenta anak didik, agar bisa memaksimalkan kemampunannya. “Kebutuhan ke depan bagi daerah tidak semua mesti sarjana, mesti ada juga yang punya skill dan kemampuan untuk bersaing di era digital dan global,” katanya.
Mahyeldi juga mendorong agar anak anak dapat mengikuti sekolah kedinasan, TNI, Polri, perguruan tinggi terbaik dalam dan luar negeri. Anak SMA akan perlu ada tambahan pembelajaran teori dan pemahaman masuk perguruan tinggi dan sekolag kedinasan.(fan)
