AZIZ CHAN, METRO–Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Habibul Fuadi menyebut pelaksanaan belajar tatap muka belum diketahui kapan pelaksanaannya. Disdik baru bisa menyelenggarakan belajar tatap muka di sekolah jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun satu tingkat.
“Kita lihatlah dulu perkembangan kasus corona. Sampai sekarang Kota Padang masih bertatus PPKM Level IV, belum turun juga,” ujar Habibul, Minggu (29/8).
Ia mengatakan, Disdik Padang juga akan melakukan koordinasi dengan Wali Kota tentang belajar tatap muka. Apabila izin didapat dan kasus Covid 19 melandai, sekolah bisa menggelar belajar tatap muka.
Di sisi lain, apakah sistem yang dipakai belajar tatap muka terbatas atau full, menurut Habibul, itu tergantung pada zona wilayah masing-masing serta hasil kesepakatan bersama antara pihak sekolah dengan wali murid.
Sementara, terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang hal itu adalah syarat belajar tatap muka, Disdik segera musyawarahkan dalam waktu dekat dengan pihak sekolah, wali murid hingga Dinas Kesehatan Padang untuk realisasinya.
“Kita dudukkan dulu dengan seluruh stakeholder. Supaya masalah baru tak timbul dan keamanan tercipta,” ucapnya.
Ia berharap, apa yang diputuskan bersama nanti dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. “Disdik Padang siap mengawasi dilapangan aturan yang telah disepakati. Begitu juga penerapan Prokes. Hal ini bertujuan memutus mata rantai penularan virus corona dan mewujudkan keselamatan,” pungkas Habibul.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim membolehkan anak yang belum divaksin untuk mengiktui pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.
“Bagi sekolah yang peserta didiknya belum mendapatkan giliran vaksinasi, sekolah di wilayah PPKM level 1-3 tetap dapat menyelenggarakan PTM terbatas,” kata Nadiem dalam keterangannya, Kamis, 19 Agustus lalu.
Nadiem mengatakan, penyelenggaraan PTM terbatas harus mengedepankan prinsip kehati-hatian, kesehatan, dan keselamatan seluruh insan pendidikan dan keluarganya, sesuai daftar periksa yang ditentukan dalam SKB Empat Menteri.
Menurut Nadiem, kementeriannya saat ini merencanakan adanya sentra vaksinasi untuk mempercepat pemberian vaksinasi bagi pelajar.
Berdasarkan dashboard vaksinasi Kementerian Kesehatan, sebanyak 26,7 juta usia 12-17 tahun menjadi target vaksinasi Covid-19. Dari total target, yang menerima dosis pertama baru mencapai 9,09 persen atau 2,4 juta orang. Sedangkan 4,01 persen atau sekitar 1 juta anak dan remaja sudah menerima dosis lengkap.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya juga mempersilakan opsi PTM secara terbatas digelar apabila seluruh pelajar telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Jokowi menyadari antusiasme pelajar dan guru yang berharap agar bisa segera melakukan belajar tatap muka di sekolah. Namun, ia mengingatkan seluruh pihak berhati-hati agar tidak ada yang terpapar Covid-19 jika PTM digelar. (ade)
