Memang, tidak cukup dipersoalan lingkungan dan kerusakan ekosistem saja yang dilihat, tetapi juga harus pahami bencana itu juga bagian dari ujian dan cobaan kepada manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Terkait dengan bencana yang terjadi di Lintau, Tanahdatar, Arkadius mengatakan pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung dan membawa bantuan yang dibutuhkan masyarakat.
Secara kajian dari pihak terkait, penyebabnya banjir dan longsor tersebut adalah akibat hulu sungai yang sudah rusak. Besar kemungkinan diakibatkan illegal loging. Pada saat banjir, banyak ditemukan potongan kayu yang hanyut dan tersangkut di jembatan, sehingga menghambat aliran sungai dan akhirnya merembes keluar.
”Kecepatan air ditambah banyaknya material yang dibawa dari hulu menghantam rumah dan merobohkan bangunan warga serta menyapu sebagian lahan pertanian masyarakat setempat,” katanya.
Pihaknya juga meminta kepada Dinas Kehutanan memastikan sejauh mana pengawasan yang dilakukan di hulu sungai. “Ini perlu dikaji terkait pengawasan illegal loging, sebab laporan dari masyarakat juga seperti itu,” tegasnya.
Alhamdulilah, BPBD di bawah kordinasi Pemkab Tanahdatar, Kabupaten/Kota tetangga, relawan, polisi dan Brimobda, semua terjun bersama-sama melakukan upaya menyelamatkan korban jiwa dan melakukan pembersihan.
Informasinya, dalam kejadian tersebut adanya sebanyak sembilan bangunan warga dan dua jembatan yang rusak serta enam korban. Satu korban masih dalam pencarian.
Pihaknya juga sudah mengingatkan Sekda Tanahdatar serta BPBD untuk mencarikan langkah strategis yang harus dilakukan untuk menyelamatkan warga yang berada di jalur merah. Mengingat kondisi cuaca masih buruk. Sebab, masih ada beberapa warga yang masih bertahan di lokasi jalur merah.
”Mengingat dua bulan ke depan kita masih dalam pembahasan APBD 2019. Saya juga meminta agar apa saja hal-hal yang menjadi perhatian, seperti perumahan, irigasi, jembatan dan lainnya untuk disampaikan sehingga bisa dicarikan solusinya. Jangan sampai anggaran untuk bencana yang terjadi saat ini menunggu APBD perubahan 2019 atau APBD 2020. Harus secepatnya,” tegasnya. (adv)