SAWAHLUNTO, METRO – Sektor pertanian dinilai menjadi kunci utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Sawahlunto. Betapa tidak, 70 persen luas Kota Sawahlunto didominasi areal pertanian yang menjadi sandaran perekonomian.
Jika petani sejahtera, maka sektor lainnya akan ikut terbawa. Untuk itu, diperlukan upaya agar petani bisa menjadi pengusaha dengan memberdayakan lahan yang dimiliki, guna memproduksi komoditas bernilai ekonomi. Hal itu diungkapkan Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta dalam Program Gerakan Optimalisasi Penyuluhan dan Launching Desa Mandiri Pangan di Desa Kolok Nan Tuo, Senin (15/10).
Menurut Deri Asta, dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pemerintah, terdapat beberapa faktor penting dalam mendorong peningkatan sektor pertanian. Mulai dengan optimalisasi penyuluh yang bertanggung jawab aktif turun bersama petani, penerapan teknologi tepat guna.
“Begitu banyak teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan untuk memudahkan pelaksanaan pertanian dan turut meningkatkan produktifitas atas komoditas yang dikembangkan,” terang Deri.
Selain itu, Deri juga melihat hampir 40 persen lahan pertanian di Sawahlunto, masih mengharapkan sistem pengairan tadah hujan. Ia melihat, gerakan optimalisasi penyuluhan sangat penting dan akan memiliki pengaruh terhadap sektor pertanian ke depan. Terakhir, Deri melihat permasalahan permodalan juga menjadi faktor penting dalam memajukan pertanian.
“Hampir seluruh masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan di kota ini, terlilit tengkulak. Baik itu mereka yang bergerak sebagai pedagang, petani, maupun profesi lainnya,” tambah Deri.
Untuk itu, terang Deri, dibutuhkan permodalan yang mampu melapisi masyarakat kurang mampu untuk keluar dari jerat kemiskinan dan mampu menegakan kembali usaha yang mereka bangun. Pemerintah tentu akan berupaya hadir untuk mengatasi permasalahan ini.
Bersama Wakil Wali Kota Zohirin Sayuti, Deri menyatakan, dalam APBD 2019 mendatang, akan memberikan bantuan berupa bibit ternak, bibit pertanian, yang dapat dijadikan masyarakat dalam membangun usaha yang mereka inginkan.
Asisten Bidang Perekonomian Sumbar, Benni Marlis mengatakan, dalam mengatasi permasalahan permodalan yang kerap melanda petani, dibutuhkan membangun diantaranya Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) yang dapat menjadi jalan keluar dari permasalahan permodalan. (zek)















