PADANG, METRO – Hujan deras mengguyur hampir semua wilayah di Sumbar sejak Kamis (11/10). Akibatnya, 12 Kabupaten/Kota dikepung banjir dan longsor. 7 orang meninggal dunia. Beragam bencana itu membuat warga harus ekstra waspada, karena bisa menimpa kapan saja.
Dari jumlah yang tewas, 4 orang tewas akibat terseret banjir bandang di Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanahdatar, pada Kamis. 3 orang lainnya tewas tertimbun longsor di Jorong Padang Toboh, Nagari Parik Malintang, Padangpariaman, pada malam sebelumnya, Rabu (10/10).
Banjir bandang Tanjung Bonai menewaskan 4 orang, dimana 3 orang korban terdiri dari ibu dan dua anak serta seorang tukang ojek. Empat orang tewas itu adalah, sang ibu, Rani (30), Moch Steve Efendi (10), Aris (2,5 dan Yusrizal Buyung (45), pengendara ojek.
”Selain korban tewas di Tanahdatar, ada satu orang ditemukan dalam keadaan luka-luka. Tiga orang dinyatakan hilang terseret banjir dan pencarian masih dilakukan, 1 unit rumah dan kedai juga terdampak. Kemudian, sebuah jembatan putus dan tidak bisa dilalui kendaraan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Erman Rahman, Jumat (12/10).
Menurutnya, berdasarkan laporan sementara, 12 Kabupaten/Kota itu yakni, Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai, Limapuluh Kota, Agam, Pasaman, Tanahdatar, Pasaman Barat, Padangpariaman, Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, dan Kota Solok. “Artinya, hampir semua wilayah di Sumbar terkena dampak,” katanya.
Pessel
Dari Pessel, hujan lebat beberapa hari terakhir, terutama Kamis, menimbulkan bencana pada beberapa titik. Sekitar pukul 17.15 WIB, terdapat genangan air setinggi 40-50 cm di Kecamatan Lengayang, Koto Rawan. Kemudian, terjadi banjir di Aia Kulam Nagari Kambang.
Selain itu, sekira pukul 15.00 WIB, pohon tumbang di Kecamatan IV Jurai, Buah Palo Ken Bunga Pasang dan di Bundaran Bukit Putus arah masuk menuju Kota Painan, mengakibat akses Jalan Nasional Padang-Painan jadi terganggu. Kemudian juga terjadi longsor xu Batu Tembak menuju Kabupaten Batang Kapas, pada Kamis (11/10) pukul 15.30 WIB, dan banjir di Kecamatan Bayang di Lubuk Kumpai.
“Tim TRC BPBD Kabupaten Pesisir Selatan bersama TNI, Polri, dan warga sudah melakukan pembersihan jalan oleh pihak PU dengan alat berat di kejadian longsor,” kata Erman.
Kepulauan Mentawai
Dari Sipora Utara Desa Goso Oinan, juga terjadi tanah longsor pada Kamis pukul 16.40 WIB dan berdampak tertutupnya akses jalan dan terganggunya aktivitas masyarakat. “Tindakan lanjut BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk kerugian beluk bisa diperkirakan,” ungkapnya.
Sementara dari Jorong Lompek Nagaru Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Limapuluh Kota, Kamis pukul 19.30 WIB, karena intensitas curah hujan yang tinggi sejak pukul 16.00 WIB mengakibatkan terjadinya banjir. 3 ekor kerbau dilaporkan hanyut dan terendamnya areal persawahan sekitar 1/4 hektare (ha).
Sedangkan, di Jorong Kampung Dalam Nagari Limbanang, Kecamatan Suliki, terdampak 2 unit rumah terendam banjir milik Emil dan Dasril. Lalu, Jalan di Nagari Sungai Naniang Kecamatan Bukik Barisan juga terjadi longsor.
Kabupaten Agam
Di Jorong Puduang, Nagari Bawang, Kecamatan Ampek Nagari, Agam, hujan lebat, Kamis banjir merendam 10 unit rumah warga, terdampak 50 jiwa dan 2 unit kedai. Tinggi air mencapai 50-70 CM. Untuk warga yang rumahnya terendam sudah diungsikan ke rumah tetangga.
Di Jorong Pasar Bawang terjadi longsor sehingga menutupi sebagian jalan. Jalan hanya bisa dilewati dengan sistem bukan tutup. Di Jorong Sungai Nibung, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, terjadi banjir dan merendam 1 unit rumah warga dan 1 unit peron sawit.