SIJUNJUNG, METRO–Pasca beredarnya info kejadian aksi pemalakan dan pungli di Nagari Tanjung Lolo, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung beberapa waktu terakhir di media sosial menuai perhatian banyak pihak. Hingga akhirnya personel gabungan Polres Sijunjung pun diturunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan penertiban.
Terkait hal itu, tokoh masyarakat dan pemerintah nagari setempat juga telah melakukan musyawarah untuk mencari solusi agar perbuatan yang sama tidak lagi terulang. Di mana perbuatan tersebut dilakukan oknum, oleh karena itu jangan digeneralisasikan itu perbuatan masyarakat nagari.
Kapolres Sijunjung AKBP Andry Kurniawan melalui Kasubag Humas AKP Nasrul Nurdin mengatakan, jajaran Polres Sijunjung sempat melakukan penertiban sebagai tindak lanjut dari beredarnya aksi pemalakan dan pungli di Nagari Tanjung Lolo. Dengan mengerahkan sejumlah personel ke lokasi, polisi sempat mengamankan enam orang yang diduga melakukan pungli di Jalinsum, hingga akhirnya kembali dilepaskan setelah diberi pembinaan.
“Setelah dilakukan pembinaan kemudian kembali dilepaskan, karena bukan mereka pelaku pemalakan yang viral di kemarin. Meski demikian kita telah bermusyawarah bersama pemerintah nagari dan tokoh masyarakat agar bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan. Selain itu kita juga menempatkan personel disana untuk pengamanan,” tutur Nasrul.
Selain itu pihaknya juga mengimbau agar pengguna jalan tertib saat mengantri di pos penyekatan buka tutup di Jalinsum. “Kepada pengguna jalan agar selalu tertib, jangan menyerobot antrian dan bersikap arogansi, karena bisa saja persoalan tersebut menjadi pemicu persoalan di jalan,” ungkap Nasrul.
Sementara itu salah seorang tokoh pemuda Nagari Tanjung Lolo, Ryan Saldi Fera, SI Kom menyampaikan, permohonan maaf atas kejadian yang sudah menghebohkan tersebut.
Pihaknya mengatakan, bahwa pemerintah nagari bersama tokoh masyarakat setempat sudah duduk bersama untuk mengatasi persoalan yang terjadi. “Kami selaku pemuda nagari menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak atas kejadian beberapa waktu terakhir di nagari kami. Hasil musyawarah merumuskan sejumlah poin yang mana intinya agar kejadian yang sama tidak terulang kembali,” tutur Ryan, Selasa (10/8).
Selaku pemuda Nagari Tanjung Lolo pihaknya juga mengecam adanya tindakan yang melanggar hukum serta mengganggu kenyamanan pengguna jalan di Jalinsum yang dilakukan oleh oknum dan sempat meresahkan. “Kami juga tidak membenarkan adanya perbuatan yang meresahkan pengguna jalan yang dilakukan oleh oknum yang menjaga di pos penyekatan perbaikan jalan, maka dari itu hasil musyawarah kemarin sudah membuat aturan untuk itu,” terang warga Jorong Bukik Sabalah itu.
Di sisi lain, ia juga mengimbau agar kejadian yang muncul tidak menggenaralisasikan kepada seluruh warga Nagari Tanjung Lolo, karena yang berbuat itu adalah oknum. “Kami juga sangat menyayangkan munculnya hujatan dan pandangan miring di media sosial terhadap nagari kami. Meski itu terjadi di Tanjung Lolo namun, yang berbuat adalah oknum, tidak semua warga yang melakukan,” jelas Ryan.
Disampaikan, pemicu persoalan yang terjadi juga disebabkan oleh adanya kendaraan yang tidak taat antrian dan menyerobot jalan sehingga memicu terjadinya kemacetan. “Persoalan itu juga dipicu adanya kendaraan yang menyerobot antrian dan menjadi penyebab kemacetan. Di samping itu sikap yang kurang baik dan arogansi dari pengguna jalan juga sering dirasakan oleh warga yang menjaga pos penyekatan, sehingga hal itu juga menjadi pemicu persoalan di lapangan,” papar Ryan.
Hasil musyawarah yang digelar pada Selasa (10/8) di antaranya menyatakan, pihak pemerintahan Nagari Tanjung Lolo tidak pernah melindungi bagi oknum yang benar-benar melakukan tindakan yang melawan hukum yang terjadi pada lokasi perbaikan jalan lintas Sumatera yang ada di Nagari Tanjung Lolo.
“Mengimbau agar jangan melakukan tindakan yang melawan hukum, perbanyak sabar, jangan main hakim sendiri. Jika nanti kedepatan ninik mamak siap di barisan terdepan untuk menyerahkan oknum yang bersangkutan kepada pihak yang berwenang. Dan jika tindakan yang tidak sesuai jalur, salahkan oknumnya jangan nagarinya,” tambah Ryan. (ndo)















