Posmetro Padang
Minggu, 28 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
HOME LAINNYA PARIWARA

Pariaman Kota Tujuan Wisata Nasional

Redaksi
Kamis, 12 Agustus 2021 | 10:04 WIB
H Genius Umar Wali Kota Pariaman

H Genius Umar Wali Kota Pariaman

Wali Kota Pariaman H Genius Umar menyatakan saat ini Kota Pariaman telah tumbuh menjadi kota tujuan wisata dalam Provinsi Sumatra Barat dan seluruh Indonesia. “Hal ini dibuktikan dengan angka kun­jungan wisatawan ke Kota Pariaman selalu meningkat setiap tahunnya,” kata Walikota Pariaman H Genius Umar, kemarin. Terbukti dari data BPS katanya, tercatat pada tahun 2018 menjadi 3.322.560 orang wisatawan dan naik menjadi 3.925.344 pada Tahun 2019.  Jika dirata-ratakan setiap pe­ngunjung yang datang ke Kota Pariaman menghabiskan uang­nya Rp 100 ribu saja per orangnya, maka 392 miliyar telah beradar di Kota Pariaman pada tahun 2019. Angka ini belum termasuk pada wisa­tawan yang menginap di Kota Pariaman. Okupansi hotel dan homestay di Kota Pariaman ketika itu mencapai 90 persen, setiap week end dan peak season, penginapan selalu penuh. Ketika pandemi Covid-19 me­landa dunia temasuk Kota Pariaman terkena dampaknya, jumlah wisatawan jauh me­nurun. Hal ini bisa kita maklumi karena semua sektor memang sedang terdampak wabah ini.

Namun data ini menjadi semangat dan motivasi bagi Pemko Pariaman untuk terus menata dan membenahi kawa­san pesisir menjadi objek wisata yang menarik untuk dikun­jungi.“Penataan kawasan pe­sisir ini telah mulai dilakukan oleh pemimpin-pemimpin sebe­lum saya. Bahkan sejak saya menjadi Wakil Walikota Paria­man pada tahun 2013 dan dilanjutkan sebagai Walikota Pariaman tahun 2018, pem­bangunan kawasan pesisir dikonsep secara berkelanjutan (sustainable coastal development),” ujarnya.

Kota Pariaman katanya,  adalah salah satu kota di pesisir Pulau Sumatera, Provinsi Su­matera Barat yang mempunyai luas wilayah sebesar 73,36 km2 dan luas lautan 282,56 km2, dengan panjang garis pantai 12 km.  Potensi kawasan laut lebih besar daripada daratan, se­hingga Kota Pariaman sangat cocok tampil sebagai kota yang menjadikan kawasan pesisir sebagai objek wisata unggulan di Kota Pariaman.

Garis pantai yang me­manjang dari selatan ke utara ini terdapat beberapa pantai sudah sangat dikenal oleh wisatawan seperti Pantai Sunua di ujung selatan Kota Pariaman, Pantai Binasi, Pantai kata, Pantai Cermin, Pantai Gan­doriah, Pantai Pauh, Pantai dan Kawasan Manggrove Apar, Pantai Manggung, Pantai Na­ras dan Pantai Belibis di ujung utara Kota Pariaman. Dise­panjang garis pantai ini terdapat 53 kelompok nelayan peri­kanan tangkap dengan anggota rata-rata 25 orang yang terse­bar pada 13 desa yang dilalui oleh pantai. Awalnya mereka hanya menggantungkan hidup sebagai nelayan. Namun de­ngan sentuhan pembangunan berkelanjutan ini masyarakat nelayan bisa mendapatkan uang dari sector lain seperti, berjualan makanan atau minu­man di pantai, menjadi pelaku pariwisata, menjual cendra­mata, menyewakan kapal k­e­pada wistawan dan seba­gainya.

BACA JUGA  Gebyar Vaksinasi Digelar di SMKN 4, SMKN 7 dan  SMKN 8 Padang, Cegah Covid-19 di Sekolah, Siap Memulai Pembelajaran Tatap Muka

“Pembangunan ini dika­takan keberlanjutan, karena kegiatan pembangunan secara ekonomis, ekologis dan sosial politik bersifat berkelanjutan. Berkelanjutan secara ekonomi karena pembangunan di Pantai Kota Pariaman dapat me­ning­katkan pertumbuhan ekonomi masyrakatnya.  Setelah pantai di Kota Pariaman ditata dengan menarik dan menyediakan fasilitas bagi pengunjung maka muncullah sumber-sumber ekonomi lainnya bagi ma­syarakat nelayan seperti ber­dagang, pemandu wisata atau bahkan sebagai pelaku jasa pariwisata lainnya.  Dengan penataan pantai yang menarik, sehingga kunjungan wisatawan semakin banyak dan masya­rakat pun melihatnya sebagai sumber ekonomi. Maka mun­cullah kedai-kedai kopi modern, kedai kuliner, penyewaan sepeda, mainan anak dan kedai-kedai lainnya,” sebut Genius Umar.

Berkelanjutan secara eko­logis mengandung arti, bahwa pembangunan ini dapat mem­pertahankan integritas ekosis­tem, memelihara daya dukung lingkungan, dan konservasi sumber daya alam termasuk keanekaragaman hayati (biodi­versity), sehingga diharapkan pemanfaatan sumberdaya da­pat berkelanjutan. Dengan mengedukasi nelayan agar lebih peduli dan ramah dengan lingkungan lautnya sebagai sumber mata pencaharian maka potensi laut bisa dinikmati dalam jangka waktu yang lama. Nelayan tidak lagi merusak terumbu karang karena akan merusak lingkungan dan me­ngurangi populasi ikan, se­hingga dalam jangka waktu dekat akan berdampak sig­nifikan terhadap ekonomi ma­syarakat nelayan sendiri.

Selain konservasi terumbu karang, Pemko Pariaman juga telah melakukan konservasi terhadap penyu dan hutan mangrove di Desa Apar. Pusat konservasi penyu dan mangrove ini terletak dalam satu kawasan dan sekarang telah tumbuh menjadi destinasi wisata yang sangat menarik dan unik karena hanya ada di Kota Pariaman.

Masyarakat nelayan sekitar desa ini, selain menangkap ikan di perairan Kota Pariaman juga memburu telur penyu dan dijual kepada manusia untuk dikon­sumsi. Hal ini sangat tidak baik bagi keberlangsungan alam terutama penyu yang telah ditetapkan sebagai salah satu hewan langka di Indonesia.

“Perlahan namun pasti kita edukasi masyarakat terhadap dampak negatif jangka panjang jika telur-telur penyu ini terus diburu dan dijual. Penyu akan punah dan keseimbangan ekosistem alam akan tergang­gu.  Dengan pendekatan lang­sung kepada masyarakat hing­ga akhirnya mereka pun paham dan mau bekerjasama dengan pemerintah tanpa merusak keseimbangan ekosistem alam. Bahkan Pemko Pariaman saat itu (sebelum kewenangan kon­servasi penyu diambil alih oleh Pemprov Sumbar Tahun 2018) sangat serius dengan kon­sevasi penyu ini. Pemko Paria­man membentuk Unit Pelak­sana Teknis (UPT) Konservasi Penyu di bawah Dinas Kelau­tan dan Peri­kanan kala itu. UPT tersebut ber­tugas salah satunya untuk me­ng­konservasi penyu” tutur­nya.

BACA JUGA  Padang Expo II tahun 2018 Ditabuh, Pemko Wujudkan Padang jadi Pusat Perdagangan

Telur penyu yang diburu oleh masyarakat dibeli oleh UPT untuk ditetaskan hingga menjadi tukik. Sehingga sumber panca­harian masyarakat yang men­cari telur penyu tidak terganggu dan pemerintah juga bisa meng­konservasi penyu. Pusat kon­servasi ini juga menjadi tempat edukasi bagi masyarakat se­kitar, pelajar dan para peneliti serta menjadi daya tarik wisata karena kita buka untuk umum. Kegiatan melepas tukik pe­nyupun bisa dijadikan sebagai sumber Pen­dapatan Asli Dae­rah (PAD).

Setelah wisatawan belajar langsung mengenai penyu di pusat konservasi ini, dengan membayar Rp.10.000 per ekornya, wisatawan sudah bisa melepas tukik penyu ke pantai. Proses edukasi non formal ini bisa menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan bagi wi­satawan. Sehingga ekosistem penyu bisa terjaga, ekonomi masyarakat terangkat dan wisatawan teredukasi dengan baik.  Disebelah kawasan konsevasi penyu ini terdapat kawasan hutan mangrove seluas 7 hektar. Kawasan yang sebelumnya tidak bermanfaat dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, sekarang dikembangkan menjadi desti­nasi wisata yang menatik dan dikelola oleh Bumdes Apar.

Dikatakan berkelanjutan secara sosial politik bahwa suatu kegiatan pembangunan hendaknya dapat menciptakan pemerataan hasil pem­ba­ngu­nan, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, identitas sosial, dan pengem­bangan kelembagaan.   Pada tahap ini maka bagi masyarakat yang sudah merasakan dampak dari pembangunan ini akan terangkat secara social mau­pun ekonominya. Selain itu juga akan muncul kelompok-ke­lompok masyarakat seperti kelompok sadar wisata, ko­munitas-komunitas peduli lingku­ngan dan lain sebagainya.

“Bila kita terus konsisten mengembangkan pem­ba­ngu­nan dengan konsep ini maka banyak benefit yang kita da­patkan. Alam tetap terjaga, ekonomi masyarakat terber­dayakan dan sosial masyarakat pun terangkat. Semoga kea­daan pandemi ini cepat berlalu dan pembangunan serta pari­wisata kembali bergairah,” tandasnya mengakhiri.(efa)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Usai melantik pimpinan definitif DPRD Kota Padang Ketua Pengadilan Negeri Padang menyalami ketua DPRD Kota Padang, Muharlion.

Pimpinan Definitif DPRD Kota Padang Resmi Dilantik

Selasa, 17 September 2024 | 12:51 WIB
Kepala Staf Korem 032/Wirabraja Kolonel Inf Sapta Marwindu Ibraly, didampingi Bupati Suhatri Bur memukul gong sebagai tanda berakhirnya kegiatan TMMD ke-121.

TMMD ke-121 Padang Pariaman Resmi Ditutup, Siapkan Infrastruktur untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:13 WIB
Wagub Sumbar, Audy Joinaldy, Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo, Bupati Pessel, Yusma Yul Anwar bersama Forkopimda Pessel.

TMMD ke-121 di Pesisir Selatan Resmi Ditutup, Kolaborasi Wujudkan Percepatan Pembangunan Daerah 

Jumat, 23 Agustus 2024 | 11:06 WIB
PENYERAHAN palu kedewanan dari Ketua DPRD Periode 2019-2024 kepada 
Pimpinan Sementara DPRD Periode 2024-2029.

Anggota DPRD Kabupaten Tanah Datar Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Eka Putra: Melangkah Bersama Waujudkan Janji Kampanye yang Telah Disampaikan

Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:27 WIB
Ketua sementara DPRD Kota Padang Periode 2024-2029, Muharlion, menerima palu pimpinan dari ketua DPRD periode sebelumnya, Syafrial Kani.

Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah Anggota DPRD Kota Padang Periode 2024-2029, Muharlion Terima Palu Pimpinan dari Syafrial Kani

Kamis, 15 Agustus 2024 | 10:19 WIB
ANGGOTA DPRD Sijunjung Periode 2024-2029 bersama Gubernur Sumbar yang diwakili, oleh Kadispora Sumbar Drs. Maifrizon, Wakil Bupati Sijunjung H.Iraddatillah, beserta unsur Forkopimda Sijunjung.

Anggota DPRD Sijunjung Periode 2024-2029 Dilantik, Kombinasi 17 Wajah Baru dan 13 Incumbent Siap Jalankan Amanah

Kamis, 15 Agustus 2024 | 10:17 WIB

BERITA POPULER

  • UPACARA— Pemko Bukittinggi gelar upacara untuk memperingati Hari Bela Negara ke-77 tahun 2025. Upacara dilaksanakan di halaman Balaikota, Jumat (19/12).

    Hari Bela Negara ke-77, Presiden sebut Bukittinggi Penyelamat Republik di Masa Kritis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalam Rentang Waktu 3 Tahun, PT TKA 5 kali Dilaporkan Atas Dugaan Pencemaran Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siap jadi Tuan Rumah Bersama, KONI Pessel Pantau Venue Porprov 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Andre Rosiade: 10 Pemain Asing Siap, Semen Padang FC Lebih Kompetitif di Putaran Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mutasi Besar Polri, Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres di Sumbar Berganti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

IMG 20251227 WA0005
SOLOK/SOLSEL

Satgas Anti Illegal Mining Polres Solok Selatan Tutup Lokasi Diduga PETI di Sangir Batanghari

Sabtu, 27 Desember 2025 | 21:57 WIB

IMG 20251227 WA0014 750x563 1

Rakerwil dan Konsolidasi Relawan PKS Sumbar, Kokohkan Barisan, Wujudkan Pelayanan, Pulihkan Sumatera Barat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:15 WIB
bola

Arsenal Waspadai Kejutan Brighton di Emirates, Ujian Konsistensi The Gunners di Puncak Klasemen

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:58 WIB
KABAKARAN WARUNG— Kebakaran melanda dua petak warung di kawasan Jalan Samudera Nomor 64, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Jumat (26/12) dini hari. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan pinggir pantai yang dikenal cukup ramai aktivitas masyarakat, terutama pada siang hingga malam hari.

Dua Warung di Jalur Wisata Pantai Padang Terbakar, Kerugian Capai Rp40 Juta

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:54 WIB
OLAH TKP— Polisi melakukan olah TKP kasus penemuan seorang pensiunan guru yang ditemukan tewas diduga dibunuh di halaman rumahnya.

Kasus Pensiunan Guru Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Polisi Periksa 24 Saksi, Keluarga minta Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:52 WIB

OPINI

Ilustrasi
OPINI

Menangisi Runtuhnya ‘Tulang Punggung’ Peradaban: Ironi di Balik Rencana Pembongkaran Jembatan Anai

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:45 WIB

Firdaus Firman

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB
Untitled 1 e1763285246585

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Foto: Annisatul Faricha

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025