PADANG, METRO–Preman bernama Izet yang viral gara-gara memalak dan menganiaya sopir truk di kawasan Semen Padang, hingga kini masih berstatus buronan Polisi. Hingga kini, Izet belum juga ditangkap, padahal aparat Polda Sumbar sudah mengimbau dia agar untuk menyerahkan diri.
Meski belum juga menyerahkan diri, kini rumah Izet di kawasan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, menjadi pengawasan ketat dari aparat kepolisian. Polisi terus memencar melacak kebaradaan Izet yang hingga saat ini masih belum diketahui.
“Posisi Izet ini terpantau masih di luar daerah. Tim masih melakukan pengejaran. Semoga dalam waktu dekat Izet bisa ditangkap atau dengan kesadaran sendiri menyerahkan diri ke Polisi” ujar Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, Rabu (14/7).
Satake Bayu Setianto menyebut, saat ini rumah dan keluarga Izet menjadi pengawasan aparat kepolisian. Pengawasan itu untuk menangkap Izet, jika sewaktu-waktu dia pulang. “Kemanapun dia (Izet) pergi, pasti akan terus kita buru. Makanya lebih baik menyerah saja,” tegasnya.
Sebelumnya, video pemalakan dan pemukulan yang dilakukan preman terhadap seorang sopir truk pengangkut semen, viral di media sosial. Aksi premanisme itu diduga terjadi di kawasan PPI Indarung PT Semen Padang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Sabtu (10/7).
Video berdurasi 4 menit 37 detik itu viral setelah diuload akun Facebook bernama Galigaman Sangir. Sontak saja, para netizen dibuat geram dengan aksi preman yang memintai uang dan bahkan memukul sopir truk tersebut. Hal itu terlihat dari komentar-komentar para netizen yang menghujat dan meminta Polisi segera menangkap pelaku.
Dalam video itu, tampak seorang pria diduga preman memakai kemeja warna dongker berpadu kaos putih berdiri di pintu kemudi. Pria tersebut langsung mengeluarkan kata-kata kotor bahasa Minang dan juga memukul sopir. Meski diperlakukan kasar dan tidak manusiawi, sang sopir terlihat sabar dan sempat menanyakan apa permalasahan yang terjadi.
Berdasarkan postingan video, pelaku mengaku kalau namanya Izet dan meminta uang untuk membeli minum. Pelaku juga mengatakan kepada sang sopir yang berencana berangkat ke Pekanbaru ini, kalau tidak ada orang yang tidak mau untuk memberikannya uang.
“Ndak ado urang yang ndak amuah agiah pitih ka den di siko dek ang (tidak ada orang yang tidak mau memberi uang ke saya di sini, jelas kamu,” kata preman kepada sopir truk dengan nada keras di dalam video tersebut.
Si sopir di dalam video sempat memohon dan menjelaskan bahwa uang yang tersisa hanya untuk pegangan jalan ke Pekanbaru. Setelah menjelaskan uang tersisa hanya Rp500 ribu, preman itu malah kembali mengeluarkan kata-kata kotor.
Sang sopir juga kembali mendapatkan tamparan dan baju ditarik untuk diminta turun dari kemudi. Meski begitu, sang sopir tetap saja sabar. Ketika itu, si preman mengaku meminta uang untuk membeli minuman keras.
“Astagfirullah, ndak do pitih do, da. Payah ngecek jo uda. Ko pitih ketek ado nyo da. Rp10 ribu nyo. (Astagfirullah, tidak ada uang lagi bang. Susah ngomong sama, abang. Ini uang kecil ada cuman, bang. Rp10 ribu cuma),”kata si sopir.
Meski sudah berniat memberikan uang Rp10 ribu, preman ini malah kembali meminta uang tambahan dengan besaran yang sama. Sang sopir tampak mencari uang lagi yang ada di sela-sela kemudi. Sang sopir sempat menanyakan kalau setiap masuk terus diminta uang.
Preman pun menjawab bukan setiap masuk, namun ketika ingin minum (minuman keras). Preman ini mengaku dirinya rata meminta kepada sopir lainnya. Si Preman tersebut juga menyebutkan nama panggilannya Izet yang sudah diketahui semua kalangan di daerah setempat.
“Sado sopir-sopir tu tau jo den mah, iko nan Izet tu, Polisi tau jo den mah. Masalah e namo Izet paling banyak urang nan tau (semua sopir-sopir tau dengan saya. Ini yang Izet itu, Polisi juga tau dengan saya. Masalahnya nama Izet paling banyak diketahui orang),” katanya. (rgr)
