AGAM, METRO–Kegiatan Ikan Karamba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau Kabupaten Agam, telah menjadi produktivitas kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Dahulunya daerah ini terkenal sebagai daerah tertinggal sesuai Inpres Daerah Tertinggal (IDT). Karena itu dalam menyikapi persoalan pencemaran dan revitalisasi di Danau Maninjau perlu menjadi semangat bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah di sela-sela kunjungan dan ramah tamah dengan masyarakat Danau Maninjau di Jorong Sungai Tapang Nagari Tanjung Sani Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, kemarin.
Mahyeldi juga menyampaikan, dari hasil dialog masyarakat Tapang ternyata sangat peduli dengan kondisi Danau Maninjau yang terjadi saat ini. Ini juga menjadi perhatian bersama, pemerintah pusat, Pemprov Sumbar, Pemkab Agam dan masyarakat Salingka Danau Maninjau.
“Dilakukan revitalisasi Danau Maninjau mesti dibarengi solusi bagaimana upaya bersama kembali mampu menjadikan Danau Maninjau asri tidak terjadi lagi pencemaran seperti selama ini. Kita butuh duduk bersama untuk melaksanakan semua ini dengan baik,” ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi juga menyampaikan, saat ini Pemkab Agam bersama-sama masyarakat akan melakukan pembersihan sampah limbah rumah tangga. Di mana pemkab Agam akan menyiapkan tempat-tempat sampah.
“Tentunya juga ada gerakkan serentak dari tokoh masyarakat, ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang dan pemuda salingka Danau Maninjau mulai menata pengelolaan sampah keluarga tidak lagi mencemari danau,” himbaunya.
Mahyeldi juga merasa senang ikut bersama melaksanakan aktivitas bersama masyarakat petani dan nelayan Danau Maninjau Sungai Tapang dengan produk UMKM-nya.
“Dengan menjaga dan mengembalikan keasrian Danau Maninjau jauh dari pencemaran tentunya aktivitas positif yang mensejahterakan masyarakat ini dapat berlangsung terus. Jika semua kita menjaga keseimbangan alam secara baik, tentu semua ini akan membawa keberkahan,” ujarnya.(fan)
