TANAHDATAR, METRO–Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat (Dispar Provinsi Sumbar) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tanah Datar menyelenggarakan Festival Pesona Adat Nagari, Minggu, (4/7) di Puncak Pato, Jorong Pato, Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar.
Festilval Pesona Adat Nagari mengusung tema “Napak Tilas Sumpah Sati Bukik Marapalam,” dan diselenggarakan atas pokok pikiran (pokir) Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Jefri Masrul.
Festival Pesona Adat Nagari dibuka langsung oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE didampingi Ny. Lise Eka Putra. Turut hadir Anggota DPRD Tanah Datar, Nurzal dan Istiqlal, beberapa Kepala OPD Pemkab Tanah Datar, Camat Lintau Buo Utara, Zulkifli Idris, LKAAM Kabupaten Tanah Datar, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Festival Pesona Adat Nagari pertama kali diselengarakan di Luhak Nan Tuo tanpa adanya penonton. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. Acara itu dikemas secara live streaming yang bisa disaksikan di Channel YouTube Disparsumbar atau media sosial Facebook (FB) lintau.id.
Tujuan dari acara tersebut, yaitu sebagai ajang promosi pesona budaya, wisata dan ekonomi kreatif Anak Nagari Batu Bulek pada khususnya, yang akan berdampak positif pada perkembangan perekonomian masyarakat sekitar.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra mengapresiasi kegiatan tersebut. Walau pun di tengah-tengah pandemi Covid-19, pihak penyelenggara mampu berinovasi, sehingga acara terselenggara dengan baik.
“Meskipun kita menghadapi pandemi Covid-19, Festival Alek Anak Nagari ini dapat kita laksanakan. Ini tidak terlepas dari penerapan protokol kesehatan yang ketat, dengan memanfaatkan ruang virtual, sebagai wadah promosi. Diharapkan dapat menjangkau lebih luas lagi, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi, Ini tentu sebuah inovasi, ” ujar Eka.
Sumpah Sati Bukik Marapalam dalam sejarahnya menyebutkan, kaum adat dan kaum ulama menghasilkan perjanjian yang menjadi filosofi masyarakat di Minangkabau dari dulu hingga sekarang, yakni Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Saat ini, kondisi Puncak Pato tempat perjanjian itu diikrarkan, kini telah mengalami perubahan signifikan dengan renovasi dan pembangunan kios dengan anggaran Rp2 miliar lebih, dan akan ditingkatkan untuk ke depannya. “Pembangunan kawasan Puncak Pato diharapkan akan terus ditingkatkan, karena objek wisata ini adalah salah satu ikon pariwisata di Tanah Datar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Eka.
Ketua Panitia Hendri Gunawan menyampaikan, acara ini menerapkan protokol kesehatan dan bertujuan sebagai ajang promosi produk dan objek wisata di Kabupaten Tanah Datar, yakni Lintau. Ia berharap, acara ini dapat berdampak besar bagi ekonomi masyarakat Lintau yang terkena dampak Covid-19.
Sementara, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Jefri Masrul mengungkapkan Festival Pesona Adat Nagari dijadikan pokir untuk meningkatkan ekonomi dan promosi wisata di Lintau. Juga, agar sanggar seni yang ada di kabupaten Tanah Datar dapat ditampilkan. Tidak lupa ia mengingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan menjaga keasrian Puncak Pato.
Sementara itu, Gubernur Sumbar diwakili Kepala Dispar Provinsi Sumbar, Novrial mengatakan, menurut survei wisatawan datang ke Sumbar paling banyak melihat budaya setempat, selain kuliner dan alamnya. Digelarnya Festival Pesona Adat Nagari bertema Tapak Tilas Sumpah Sati Bukik Marapalam, mampu memenuhi tujuan wisata dimaksud.
Selain untuk melihat budayanya, data juga menunjukan wistawan datang ke Sumbar, sekitar 73 persennya berusia di bawah umur 30 tahun. Selanjutnya, dari sosial media berkontribusi mendatangkan wisatawan sekitar 52 persen. “Hal inilah yang bertepatan dengan data, fakta dan rencana kita ke depannya, untuk mengadakan acara seperti hari ini lagi, di masa akan datang,” ujar Novrial.
Ia menambahkan, acara yang digagas dengan live streaming mampu memberikan dampak positif untuk promosi wisata, “Sebagai contoh, kami telah mengadakan acara serupa dengan konsep seperti ini (live streaming) dan mampu menjangkau sekitar 66.000 viewer. Karena itulah kami optimis acara ini sangat luar biasa efeknya, guna menjaga brand image Kabupaten Tanah Datar. Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi karena tidak selamanya festival itu dilaksanakan secara tatap muka,” ujar Novrial.(ant/fan)
