MUARO, METRO–Setiap hari, kawasan Muaro, Batang Arau selalu menjadi tempat penumpukan sampah sebelum masuk ke laut. Sampah-sampah itu dihanyutkan dari hulu sungai oleh warga yang masih belum memiliki kesadaran dalam membuang sampah.
Pantauan POSMETRO, tumpukan-tumpukan sampah yang didominasi sampah plastik itu dibawa arus air dan akhirnya menepi di tepian sepanjang Batang Arau arah ke Muaro.
Tak hanya sampah, kawasan yang saat ini sedang direncanakan untuk dijadikan kawasan objek wisata Marina ini juga diperparah dengan keberadaan bangkai-bangkai kapal.
“Sabananyo kawasan Muaro iko rancak mah. Pas dicaliak dari jembatan Siti Nurbaya, yo rancak. Tapi kalau dicaliak dari dakek, kironyo banyak sampah dan baun pulo,” tandas Eri (36), salah seorang warga, Selasa (29/6).
Menurutnya, kalau sampah tak hanyut lagi dan air sungai Batang Arau bening, tentu akan memberikan daya tarik yang luar biasa untuk orang datang ke sana.
Oyon (42), warga lainnya, juga berharap ada program pemerintah untuk segera mengubah kawasan itu menjadi lebih bersih dan indah. Bahkan kalau perlu di sana dilengkapi dengan arena permainan air yang menyenangkan bagi pengunjung.
“Kalau rutin dibersihkan dan diberi wahana permainan, pasti bagus,” ujar Oyon.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon mengatakan, tiap hari petugasnya selalu memungut sampah dari kawasan sepanjang Batang Arau Muaro dengan kapal khusus. Sampah-sampah itu dihanyutkan air dari hilir sungai yang bermuara ke Batang Arau.
Hingga saat ini, terang Mairizon lagi, pihaknya masih berupaya memberikan penyadaran pada warga agar tidak lagi membuang sampah ke sungai. Salah satunya adalah sosialisasi dan menempel stiker-stiker larangan di rumah-rumah. Namun usaha itupun belum sepenuhnya mampu memberikan penyadaran pada warga Kota Padang.
“Mengubah kebiasaan warga yang sudah bertahun-tahun itu memang sulit. Tapi kita terus berupaya memberikan penyadaran,” lugasnya. (tin)
