Tindakan Biadap
Presiden Joko Widodo menyebut serangan teroris di tiga gereja di Surabaya sebagai tindakan yang biadab dan di luar batas kemanusiaan.
”Tindakan teroris kali sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan,” kata Presiden Jokowi saat jumpa pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Minggu pukul 16.30 WIB.
Presiden menyoroti adanya pelibatan anak-anak berumur sekitar 10 tahun dalam aksi bom bunuh diri tersebut. Presiden Jokowi mengatakan, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. “Semua ajaran agama menolak ajaran terorisme apa pun alasannya,” ujar Jokowi.
Satu Keluarga
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut pelaku pengeboman di tiga gereja yang ada di Surabaya diduga kuat berasal dari satu keluarga. Mereka melakukan aksi bom bunuh diri dengan cara berpencar ke tiga titik ledakan. ”Pelaku diduga satu keluarga,” ujar Kapolri. Dia menuturkan pelaku di Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna adalah sang ayah yang bernama Dika Supriyanto.
Sang ayah sebelumnya sempat mengantarkan istri dan dua anak perempuannya ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro. Istrinya yakni Puji Kuswanti dan dua anak perempuannyanya yakni Fadilasari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun) meledakkan diri di sana.
Sementara di lokasi ketiga yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, pelaku berjumlah dua orang. Mereka diduga adalah anak laki-laki dari Dika Supriyanto yakni Yusuf (18 tahun) dan Lukman (12 tahun). (jpnn)