SURABAYA, METRO – Korban jiwa akibat ledakan bom di gereja Surabaya pada Minggu (13/5) pagi tadi bertambah. Polda Jatim menyatakan serangan bom di tiga gereja tersebut kini telah menewaskan 13 orang dan melukai 39 korban.
”Perkembangan terbaru satu orang meninggal dunia di Ngagel. Ada 39 korban luka yang dirawat di rumah sakit,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam konferensi pers di Surabaya.
Frans menuturkan, ledakan pertama terjadi di Gereja Maria Tak Tercela, yaitu pada sekitar pukul 07.30 WIB. Dilaporkan insiden bom bunuh diri tersebut telah menewaskan dua orang termasuk pelaku.
Ledakan yang hampir bersamaan juga terjadi di GPPS Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno pada sekitar pukul 07.30 WIB. Selanjutnya, disusul lima menit kemudian, di GKI Diponegoro Jalan Raya Diponegoro juga terjadi ledakan tepatnya sekitar pukul 08.00 WIB.
Jumlah korban, Frans menyatakan, masih akan terus diperbarui sesuai keterangan dari pihak Polda Jatim. Pihak kepolisian masih perlu melakukan pendataan korban karena masih dalam identifikasi. Namun, Frans memastikan tim Polri sudah terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
”Kami menemukan ada beberapa bom yang belum meledak. Satu bom di jalan Diponegoro dan dua bom aktif yang belum diledakkan di Jalan Arjuno. Saat ini sudah didisposal oleh petugas,” ucap Frans.
Polisi telah meledakkan sebuah benda diduga bom di depan Gereja Kristen Indonesia yang berada di Jalan Diponegoro, Minggu siang. Langkah itu diambil setelah polisi menemukan sebuah bungkusan benda mencurigakan di dekat gereja.