Prosesi malewakan gelar adat sangsako oleh Ninik Mamak Nan Salapan Puluah Nagari Paninjauan kepada Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen. Pol. Drs. Toni Harmanto MH dan Ketua Bhayangkari Daerah Sumbar, Ny. Yesika Toni Harmanto, Senin (28/6) di Gedung Balai Adat Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, berjalan sukses dan lancar.
Prosesi malewakan adat dilaksanakan dengan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang cukup ketat. Di mana, acara yang dilaksanakan di Gedung Balai Adat Nagari Paninjauan tersebut, tamu undangan yang masuk dibatasi jumlahnya setengah dari kapasitas gedung. Di mana, hanya yang berpakaian adat saja yang boleh masuk.
Selain itu, setiap tempat duduk yang hadir juga diatur jaraknya satu sama lain. Saat masuk gedung, seluruh undangan wajib mencuci tangan, memakai masker dan mengukur suhu tubuh.
Hadir pada kesempatan tersebut, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran, Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian, Ketua DPRD Tanah Datar H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu, Forkopimda, tokoh masyarakat Paninjauan H. Arnis Saleh dan tokoh adat dan masyarakat.
Gelar adat sangsako merupakan gelar penghormatan dan penghargaan atas seseorang yang berjasa, berprestasi yang mengharumkan Minangkabau, agama Islam, bangsa dan negara serta bermanfaat bagi warga Minangkabau.
Proses malewakan gelar sangsako adat dilaksanakan oleh Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Paninjauan, Gustiar Djamal Dt. Sinaro Panjang. Gelar sangsako yang diberikan kepada Kapolda Sumbar, yakni, Irjen. Pol. Drs. Toni Harmanto Tuanku Rajo Sinaro Basa, MH.
Ketua KAN Paninjauan, Gustiar Djamal Dt. Sinaro Panjang mengatakan, makna dari gelar tersebut, yakni, Tuanku, merupakan panggilan kehormatan bagi orang yang dihormati di Minangkabau. Rajo artinya, penguasa yang punya rakyat yang disegani, Sinaro, artinya bersinar atau bercahaya cemerlang, Basa, artinya, besar dan luas. Baik daris egi ilmu, pengalaman dan wawasan.
Sedangkan gelar sangsako yang diberikan kepada Ketua Bhayangkari Daerah Sumbar, berupa Ny. Yesika Toni Harmanto Rangkayo Siti Aminah. Maknanya, Rangkayo, sebagai orang yang berada dan terpandang, Siti, artinya panggilan kehormatan untuk perempuan di Minangkabau dan Aminah artinya, merupakan nama ibu dari Rasullullah Muhammad, SAW, yang dipercaya memegang amanah.
Penganugerahan gelar sangsako itu diserangkaikan pula dengan batagak gala yang dihelat KAN Paninjauan untuk H. Dasrial Syamsuar Dt. Saidi Dirajo, Arya Kurniawan Dr. Marajo, Zulfahmi Dt. Rajo Putiah, Sudarman Dt. Malano Basa Nan Sati, dan Muhammad Fadli Dt. Pangulu Basa.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Dt. Marajo mengatakan, pemberian gelar sangsako kepada Kapolda Sumbar, Irjen. Pol. Drs. Toni Harmanto MH, karena beliau dipandang mampu, memiliki kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kapolda, Toni juga telah menjaga keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat dengan baik,” sebut Mahyeldi.
Di sisi lain, Kapolda Sumbar, Irjen. Pol. Drs. Toni Harmanto MH mengucapkan terima kasih, karena telah diberi kepercayaan untuk menyandang gelar sangsako adat itu. Hal ini merupakan wujud dari amanah yang diberikan kepada dirinya beserta istri.
‘’Ini bentuk kepercayaan yang diberikan kepada kami. Semoga amanah ini dapat kami jalankan. Bisa menjadi niniak mamak yang bersikap adil, sehingga dapat pula meletakkan hukum pada tempatnya,’’ ujar Toni.
Toni mengungkapkan ketika dirinya bertanya kepada Ninik Mamak Paninjauan terkait alasan pemberian gelar itu, ninik mamak memandang keberhasilannya dalam menjaga kamtibmas dan syiar agama, sehingga mampu menjadi teladan bagi anggota dan masyarakat.
‘’Sebagai manusia biasa, tentu saya harus bisa menjaga perasaan dan hati pengagas pemberian gelar ini. Apa yang telah saya lakukan, itu merupakan bagian dari usaha saya dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya di Sumbar. Saya tulus dan ikhlas dalam bertugas, sebagai wujud kecintaan saya terhadap Sumbar,’’ sebutnya.
Dengan telah dianugerahi gelar sangsako adat itu, Toni berharap, dirinya bisa menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya, menjadi pemimpin yang selalu menyinari, menuntun siapapun ke jalan yang benar, meraih limpahan rezeki dari Allah SWT, limpahan kesejahteraan dan kebahagiaan dari dunia sampai ke akhirat kelak.
‘’Begitu pula terhadap istri saya yang diberi gelar Rangkayo Siti Aminah. Itu artinya selalu memiliki sifat-sifat kemuliaan, kesantunan layaknya ibunda Nabi Muhammad SAW yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara,’’ ujarnya.
Dalam kesempatan itu Toni juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19. Apalagi belakangan, kasus positif Covid-19 kembali meningkat di Indonesia, termasuk Sumbar dan ini sangat membutuhkan kesadaran semua pihak.(**)
