“Semua itu adalah perjuangan dan pengorbanan yang ikhlas dari Mahyeldi untuk warga KotaPadang. Selain itu, dengan siapa saja, terutama dengan rakyat yang dipimpinnya dia begitu santun. Merupakan keelokan dan kebaikan yang tidak ternilai harganya. Di mana saja, kapan saja dan dalam keadaan bagaimanapun juga, Mahyeldi tidaklah menampilkan kearoganan, sombong, angkuh dan tinggi hati,” kata Ascot.
Menurut Ascot, pernyataannya itu tidaklah berlebihan tapi apa adanya. Apa yang dicanangkan dalam program Kota Padangsampai akhir masa jabatannya tidak berbuah sia-sia dankehampaan. Yang perlu digarisbawahi adalah, rasa hormat kepada masyarakat yang dipimpinnya. Dia tetap berkenan hadir memenuhi undanganwarga. Baik undangan acara yang bersifat keagamaan seperti MTQ, khatam Quran maupun acara kepemudaan.
“Rasa kepedulian yang tinggi yang dimiliki Mahyeldi menumbuhkan rasa empati
banyak orang terhadapnya. Rasanya tidak berlebihan diamenjabat kedua kalinya sebagai orang nomor satu di KotaPadang,” katanya.
Ascot menyebutkan, adalah satu hal yang wajar, jika Mahyeldi yang masih energik dan muda ini diberi kesempatan lanjutan. ”Wajar kiranya kembali maju memimpin Kota Padang. Hendaknya ini menjadi bahan pertimbangan dan renunang bagi warga kota,” sebutnya.
Dia berharap, Mahyeldi terus memelihara hal itu sampai kapanpun. “Ingatlah, kerendahan hati, kedekatan dengan siapa saja, khususnya masyarakat Padang tercinta adalah kunci sukses dan keberhasilan Mahyeldi mewujudkan Koa Padang tercinta lebih baik,” pungkasnya. (*)