PADANG, METRO–Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengoptimalisasi pemanfaatan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pintu gerbang perdagangan Indonesia di Wilayah Barat. “Dengan optimalisasi yang dilakukan, diyakini ke depan pelabuhan ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor import nasional dan menggerakan ekonomi di Indonesia,” ungkap Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat Rapat Koordinasi Pemanfaatan Kawasan Teluk Bayur bersama PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur, Kamis (3/6) di Istana Gubernuran.
Mahyeldi mengatakan, semua ini bisa diwujudkan dengan melakukan sinergi semua lembaga baik pemerintah. Baik BUMN dan BUMD bahkan pihak swasta.
“Tidak saja Pelabuhan Teluk Bayur dikembangkan. Namun infrastrukturnya juga harus dibangun untuk mewujudkan peningkatan pelayanan penyedia jasa dan jantungnya perekonomian yang menunjang kemampuan nasional,” ujarnya.
Terutama jalan menuju Pelabuhan Teluk Bayur. Menurut Mahyeldi, jalan yang ada sekarang masih belum dibedakan untuk khusus kendaraan angkutan barang yang muatan berat dengan kendaraan umum. “Sehingga mobilitas barang belum berjalan dengan baik,” sebut Mahyeldi.
Mahyeldi juga mengatakan, sejauh ini konektivitas jalan untuk akses Pelabuhan Teluk Bayur ke provinsi tetangga seperti Riau dan Jambi sudah memadai.
Menurutnya, posisi Pelabuhan Teluk Bayur yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia potensial dikembangkan untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di India, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa dan Afrika.
Pelabuhan Teluk Bayur merupakan ujung tombak dalam menentukan kesuskesan pengiriman barang dari daerah sekitar Sumbar ke nusantara dan mancanegara. Apalagi program ini sejalan dengan pemerintah pusat untuk pengembangan sektor kepelabuhan (Tol Laut), termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). “Teluk Bayur merupakan gerbang perekonomian Indonesia wilayah Barat untuk tujuan ekspor ke India, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa dan Afrika,” jelasnya.
Komoditi ekspor melalui Pelabuhan Teluk Bayur di dominasi oleh komoditi minyak kelapa sawit dengan volume ekspor 1,809,061 ton (42%) dan semen dengan volume ekspor sebesar 1,579,714 ton (37%)
Negara tujuan ekspor tertinggi pada semua komodit adalah Negara India dengan presentase ekspor sebesar 22.5%, kemudian dilanjutkan negara Amerika Serikat dengan presentase ekspor 16.9% . Negara tujuan ekspor Sumbar lebih banyak negara Asia. Sedangkan benua lain seperti Afrika dan Timur Tengah sebagai negara potensi belum maksimal dilakukan.(fan)