SOLOK, METRO–Pemko Solok mengusahakan penurunan angka kemiskinan hingga 1 persen. Untuk mencapai angka 1 persen itu bukan tak mungkin, tetapi juga tak mudah. Untuk itu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di jajaran Pemerintah Kota (Pemk) Solok harus selalu memperbarui sikap dalam melayani masyarakat.
“Angka angka kemiskinan di Kota Solok merupakan angka kemiskinan terendah kedua di Sumatera Barat setelah Kota Sawahlunto. ada penurunan yang signifikan, kami optimis,” ujar Walikota Solok Zul Elfian Umar, kemarin.
Pemerintah Kota Solok melalui Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), juga memiliki data keluarga miskin yang bersumber dari hasil Verifikasi dan Validasi langsung ke lapangan terhadap data by name by address.
Penurunan angka kemiskinan merupakan salah satu indikator dalam mengukur keberhasil program pemerintahan yang telah dijalankan. Pembangunan yang dilakukan harus mampu memberikan efek positif terhadap perekonomian masyarakat.
Pada tahun 2020 terjadi peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Solok, di mana pada tahun 2019 nilai IPM Kota Solok sebesar 77,07 meningkat 0,4 poin menjadi 77,44 pada tahun 2020.
Zul Elfian menyebutkan, masing-masing dinas atau OPD terkait harus mampu berkontribusi positif dalam mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, masing-masing dinas harus mengevaluasi kinerjanya yang telah berlalu sebagai salah satu acuan dalam menjalankan program dimasa mendatang.
Dikatakan Zul Elfian, strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin di Kota Solok adalah dengan upaya memperbaiki akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar meliputi pendidikan, kesehatan, air bersih dan sanitasi melalui mengoptimalkan layanan pendidikan bagi keluarga miskin.
Mengoptimalkan layanan pendidikan bagi keluarga miskin berprestasi, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan non formal, perbaikan pelayaan kesehatan bagi ibu hamil pasca melahirkan dan masyarakat miskin serta perbaikan rumah tidak layak huni.
“Saya sangat yakin, dengan memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat akan berdampak pada percepatan pembangunan. Dengan peningkatan pelayanan itu, maka target penurunan angka kemiskinan hingga 1 persen bisa direalisasikan,” kata Zul Elfian.
Sementara itu, Wakil Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra mengatakan Masing-masing dinas atau OPD terkait harus mampu berkontribusi positif dalam mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, masing-masing dinas harus mengevaluasi kinerjanya yang telah berlalu sebagai salah satu acuan dalam menjalankan program dimasa mendatang. “Program-program yang sudah berjalan dengan baik, mari kita lanjutkan. Mana yang masih belum optimal, analisa kelemahannya agar tidak terulang lagi ditahun ini,” kata Ramadhani. (vko)
