- Ujicoba Terminal Anakaia, Trans Padang Wajib Masuk
- Lewati Perlintasan KA, Tak Ada Petugas, Jalan Sempit
ANAKAIA, METRO–Terminal Type A Anak Aia, sudah mulai diujicobakan. Trans Padang menjadi armada massal yang masuk ke dalam terminal. Namun, ujicoba terminal belum dilengkapi sarana dan prasarana penunjang untuk keselamatan penumpang.
Bus Trans Padang yang harus masuk terminal, harus melewati rel kereta api (KA) yang tidak ada palang otomatis dan jalur jalan yang sangat sempit. Untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan KA, pramugara Trans Padang harus turun naik untuk melihat atau mengecek apakah ada KA yang lewat atau tidakn saat bus massal tersebut melintas.
“Harusnya ketika terminal sudah dioperasionalkan, semua harus lengkap. Ini coba lihat, jalan masuk terminal di rel kereta sangat sempit. Tidak ada juga petugas yang menjaga di perlintasan kereta api. Padahal sudah ada kejadian bus Trans Padang yang tertabrak kereta bandara di sana, beberapa waktu lalu. Untung saja tidak ada korban tewas,” sebut Putri (40), karyawati, yang setiap hari menggunakan armada Trans Padang pergi dan pulang kantor.
Ibu dua anak ini mengaku was-was dan khawatir saat bus melintasi rel KA yang tidak ada penjaganya. Belum lagi, jalur jalan yang sangat sempit. Sehingga ketika bus lewat dan berselisih dengan mobil lain di perlintasan kereta, harus saling mengalah.
“Trans Padang ini besar, sementara jalan sempit. Kemarin, saat saya lagi di atas Trans, ketika melintasi rel, adapula minibus milik BPBD Padang yang lewat. Susah lewat bus jadinya. Seharusnya ini jadi perhatian Dishub. Jika dibiarkan tentu bisa saja terjadi tabrakan. Karena rawan sekali. Ini terkesan, terminal diujicobakan, namun keselamatan penumpang diabaikan,” tukas warga Parupuak Tabing ini kepada POSMETRO, Rabu (26/5).
Sementara, salah satu penumpang, Yanti (23), mengaku keberatan bus harus masuk terminal. ”Saya kira masuk ke terminal belum ada fungsinya, karena bisa naik dan turun di halte saja. Selain itu, akses jalan masuk terminal masih sempit dan perlintasan belum memakai palang,” katanya.
Hal senada diungkapkan Roni (32), warga Lubukbuaya. Ia menilai urgensi masuk terminal belum ada. ”Terminal belum berfungsi optimal, selain itu harusnya dibenahi dan diperhatikan dulu sarana prasarana. Jalan masuk terminal itu sempit. Belum lagi, jalan masuk ke Terminal Anak Aia, tidak ada palang perlintasan KA. Jangan sampai ada peristiwa kecelakaan lagi di sana,” katanya.
Pantauan POSMETRO, kemarin, ketika akan melintasi perlintasan KA, pramugara Trans Padang turun dan melihat langsung apakah ada KA yang lewat. Hal serupa terjadi untuk bus yang akan masuk terminal dan keluar terminal. Sementara, saat malam hari kawasan terminal masih gelap, karena belum dilengkapi dengan penerangan jalan umum.
Terapkan SOP Khusus
Terpisah, Direktur Utama Perumda Padang Sejahtera Mandiri (PSM) Popy Irawan, mengakui, jika Trans Padang semua koridor wajib masuk Terminal Anak Aia. Ini sudah berlaku, satu hari sebelum lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah lalu.
“Tujuannya masuk terminal secara regulasi sebagai fungsi terminal, yaitu tempat naik dan turun penumpang telah lengkap di terminal anak aia .Fasilitas pun sudah mencukupi disana. Kita telah bekerjasama dengan BPTD Wilayah III Sumbar,” kata Popy.
Ia menambahkan, artinya Trans Padang masuk map intergasi transportasi massal. “Sejauh ini baru Trans Padang yang masuk terminal. Kita uji coba baru dua mingguan. Nanti bertahap angkutan lain masuk ke Terminal Anak Aia,” sebutnya.
Disinggung untuk kondisi akses jalan menuju terminal anak aia yang masih sempit, Popy menyanggah, sejauh ini kondisi jalan sudah agak besar sudah cukup akomodif
Ia menambahkan, telah menerapkan Standar Operasional Prosedur ( SOP) kepada awak Trans Padang yang melewati perlintasan rel anak aia, karena disinyalir daerah ini kerap dan rawan kecelakaan ditabrak kereta api.
“Untuk perlintasan KA di Anak Aia kami menerapkan SOP paramugara wajib turun untuk memastikan kiri dan kanan aman dari kereta api yang melintas. Pramugara bilamana tidak turun akan disanksi. Karena ini untuk keselamatan manusia,” sebutnya.
Namun, hal lain dikatakannya, saat ini sudah ada terlihat akan di bangun pos perlintasan di simpang Anak Aia.
“Sebentar lagi akan selesai dibangun perlintasan yang ada petugas disana itu bahagian komitmen Balai KAI dan Dishub. Intinya, PSM mensuport Trans Padang berintegrasi mengatasi masalah kemacetan,” imbuhnya.
Sementara itu, pengamat Transportasi Universitas Andalas (Unand) Purnawan mengatakan, terkait Terminal Anak Aia, salah satu masalah dalam pengoperasianya ialah akses jalan yang masih sempit dan rel perlintasan yang saat ini belum ada palang KA.
“Untuk menghindari terjadinya masalah kemacetan di ruas jalan masuk terminal, pemerintah sebaiknya segera melakukan pelebaran jalan masuk terminal,” kata Dosen Fakultas Teknik Unand ini.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Sumbar ini menambahkan, jika Terminal Anak Aia dioperasikan sangat mungkin arus lalu lintas disimpang lokasi tersebut menjadi tinggi.
“Sehingga konflik arus lalu lintas akan meningkat, sehingga simpang tersebut perlu dipasang lampu lalu lintas untuk mengatur pergerakan kendaraan. Sedangkan di persimpangan jalan kereta api, perlu dipasang pintu pagar pengaman otomatis, agar pergerakan lalu lintas yang tinggi dapat menjadi aman dan lancar,” pungakasnya. (hen)
