SAWAHAN, METRO
Anggota DPRD Padang, Budi Syahrial mengaku kecewa atas perlakuan Pemko Padang yang hanya berani menutup lokasi wisata alam di Kota Padang, dan membiarkan mall tetap beroperasi selama liburan lebaran Idul Fitri 1442 H.
Menurut Budi, Pemko dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terlalu jinak kepada kartel ekonomi yang besar. “Pemko Padang sangat jinak dan tunduk kepada penguasa mall dan tidak berani menutup pengoperasian mall selama liburan Idul Fitri 1442 H kemarin. Jelas usaha yang dilakukan Pemko Padang membunuh perekonomian masyarakat kecil dan tetap menghidupkan dapur para pengusaha besar,” ucapnya, Senin (17/5).
Ia menanyakan apakah ada jaminan dari Pemko dengan tetap beroperasinya mall di Kota Padang seperti Transmart, Basko Grand Mall dapat mengontrol penyebaran dari Covid-19.
“Adakah jaminan pemerintah bahwa tidak ada warga yang terpapar selama berada di Transmart? Ingat, pada saat ini begitu banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berkeliaran bebas dan tidak mau memeriksakan dirinya. Penyakit masyarakat kita, berobat ke dokter atau rumah sakit ketika sakit yang diderita telah menggangu aktivitas keseharian,” jelasnya.
Kebijakan penutupan objek wisata terhitung 12-16 Mei 2021 tertuang dalam Surat Edaran (SE) terbaru bernomor 09/Ed/GSB-2021. SE Gubernur Sumbar tersebut bertujuan untuk menghindari terjadi kerumunan sehingga berpeluang terjadi Covid-19. Sehingga selama liburan lebaran tidak ada peningkatan kasus Covid-19.
Melalui SE tersebut, Gubernur Mahyeldi berharap lebaran di Sumbar tetap aman tanpa ada peningkatan kasus Covid-19. (ade)
