SUDIRMAN, METRO
Sesuai pepatah Minang “karakok madang dihulu, babuah babungo balun, karantau bujang dahulu dkampuang paguno balun”. Sukses dan berhasil diperantauan, H.Chairul Anwar, Apt, terpanggil untuk pulang membangun kampung halamannya, Payakumbuh.
Saat ini H Chairul Anwar terus menemui tokoh-tokoh masyarakat Payakumbuh, tidak terkecuali mendatangi markas Balai Wartawan (BW) Luak Limo Puluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota). Selain menjalin silaturahmi dengan awak media, H Chairul Anwar, juga buka bersama dengan puluhan wartawan, Selasa (20/4).
“Secara pribadi saya sangat bahagia bisa berjumpa dengan kawan kawan semua. Pada bulan yang baik ini, alhamdulullah bisa bertatap muka. Saya perkenalkan diri dulu, kampung ibu di Balai Kaliki, kampuang Bapak di Balai Cacang. Orangtua saya kemudian merantau ke-Pekanbaru, Riau. Jadi saya lahir di Pekanbaru 58 tahun lalu,” cerita H.Chairul Anwar, Selasa (20/4) kepada wartawan.
Sejak merantau mengadu untung ke-Pekanbaru, Riau, orangtua dari H.Chairul Anwar, memilih menjadi pedagang. Namun, tidak berapa tahun tinggal di Pekanbaru, Riau, akhirnya orangtuanya memutuskan untuk kembali kekampung halamannya di Payakumbuh. H.Chairul Anwar, saat kecil sempat menimba ilmu di SD di Balai Gadang, sampai kelas Tiga.
Setelah itu, kedua orangtuanya kembali mengadu untung diperantauan, tapi kali ini rantau di aliah ke-Jakarta. Di ibu Kota Negara, H.Chairul Anwar, melanjutkan pendidikannya, bahkan menamatkan kuliah di Fakultas Farmasi UI. Pria dengan prinsip hidup “bak air mengalir” ini kemudian terjun kedunia politik dengan “perahu” Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sejak saat itu, dirinya mencoba mencaleg dari Dapil I Riau untuk DPR RI. Kemudian terpilih hingga Empat Priode, sampai saat ini.
“Ambo siko SD dulu, di Balai Godang, sampai kelas 3. Dan dibawa lagi ke Jakarta merantau oleh orangtua. Kuliah di UI Fakultas Farmasi. Istri saya, orang Padang Kandi, kuliah di Unand, jurusan Farmasi juo” ucap Chairul Anwar.
Dirinya mengaku siap untuk maju menjadi Wali Kota Payakumbuh bila memang dikehendaki oleh masyarakat Payakumbuh. “InsyaAllah ambo cubo. Kalau bagus penerimaan masyarakat ambo akan maju. Kalau maju maksa maksa, kurang bagus. Dan saya berusaha untuk sosialisasi kepada masyarakat. Kalau masyarakat menerima, ambo akan maju,” sebutnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa siapapun yang diterima masyarakat maka itulah yang terbaik. “Setelah kita sosialisasi hasilnya tidak bagus, kita terima, kita tidak baper. Jika masyarakat nanti menginginkan Irsyad Safar atau Hamdi Agus, kita akan dukung,” ucapnya siap menerima segala konsekwensinya.
Chairul Anwar, memuji Kota Payakumbuh dan alam yang ada sangat indah. “Kita punya situs-situs yang bisa dikunjungi. Disini bersepeda bagus, jalannya bagus. Hal yang bagus dipertahankan dan dikembangkan. Kemudian bagaimana caranya ekonomi masyarakat terangkat. Ekonomi masyarakat luar biasa bagus, tinggal kita meningkatkan lagi,” akunya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada, DPD PKS Kota Payakumbuh, Mustafa, yang ikut mendamping H Chairul Anwar, menyebut bahwa PKS Kota Payakumbuh, menawarkan kepada masyarakat Tiga nama untuk calon Wali Kota, dan Satu orang untuk Wakil Walikota.
“Kita menawarkan kepada masyarakat, mana yang layak, dan kemudian kita lihat hasil surve bukan asumsi. Maka kita tampilkan tiga nama, Hamdi Agus, Khairul Anwar dan Isyad Safar. Dan untuk wakil, saya Mustafa. Dan yang menentukan nanti tetap surve. Dan PKS tetap membuka diri untuk eksternal. Jadi siapa yang tinggi hasil survenyo, kita siap mengusung,” jelasnya.
Dikatakannya, tiga nama yang direkomendasikan itu diminta untuk melakukan sosialisasi kemasyarakat.
“Bagi pak Chairul, terpilih atau tidak itu nomor sekian. Karena prinsip beliau seperti air mengalir, tiba-tiba jadi anggota DPR RI, bisa saja nanti tiba-tiba jadi Wali Kota Payakumbuh,” sebutnya.
Ketua Balai Wartawan (BW) Luak Limo Puluah, Arfidel Ilham, menyampaikan apresiasi telah bergabung ke-BW Luak Limo Puluah. “Terimakasih pak, sudah datang bersilaturahmi dan buka bersama dengan kawan-kawan media,” ucapnya. (uus)
