BUKITTINGGI, METRO – Pascakebakaran pusat grosir terbesar di Sumatera, Pasar Aua Kuning, Bukittinggi Jumat (17/11), Pemko Bukittinggi melalui sejumlah OPD, Sabtu (18/11) melakukan pembersihan lokasi. Dari pantauan terakhir, ternyata kebakaran tak benar-benar meludeskan semua toko seperti yang diperkirakan semula.
Wako Bukittinggi M Ramlan Nurmatias mengatakan, kondisi kebakaran dan struktur bangunan Aua Kuning berbeda dengan kondisi di Pasar Atas yang terbakar 31 Oktober lalu. Kalau Pasar Ateh dapat dikatakan habis semua, di Aua Kuning, masih banyak yang tersisa.
”Jumlah toko dan lapak di Aua Kuning ini 5.879 petak, yang terbakar yaitu 64 toko dan 900 lapak bulanan yang barangnya habis terbakar. Apabila material bekas kebakaran dibersihkan dan dibangun secara sama-sama, toko dan lapak ini akan dapat dimanfaatkan kembali oleh pedagang,” jelasnya.
Terkait kerugian akibat kebakaran diperkirakan Rp85 miliar. Data ini masih bersifat sementara. ”Perkiraan jumlah kerugian itu berasal dari perhitungan kasar jumlah barang-barang dagangan yang habis terbakar. Juga dari fisik bangunan toko dan lapak pedagang yang terbakar,” ulasnya.
Sementara itu terkait lokasi penampungan, sambung Ramlan, masih ada stok lokasi lapak yang masih kosong di Pasar Aua Kuning ini dan dapat digunakan pedagang. Pemko Bukittinggi mengusahakan perbaikan secepat mungkin, sehingga pedagang tidak perlu pindah ke lokasi penampungan.
”Terkait penyebab kebakaran, pihak Pemko Bukittinggi masih belum dapat memastikan. Saat ini Tim Inafis dari Polres Bukittinggi dan Polda Sumatera Barat sudah datang, dan melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran,” terangnya.
Ramlan menambahkan, untuk menjaga keamanan di wilayah Aua Kuning, Polres Bukittinggi bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) piket di Posko Pengamanan. Dan tim ini juga menerima segala bentuk pengaduan dari pedagang yang terimbas kebakaran.
Diupayakan Segera Berdagang
Pemprov Sumbar mengupayakan pedagang Aua Kuning dapat berdagang kembali secepatnya. Supaya tidak lama-lama menganggur. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang juga datang meninjau mengatakan, Pemprov bersama Pemko akan berupaya dengan maksimal mencarikan jalan keluar yang cepat.
Menurutnya, kebakaran ini merupakan musibah, pedagang diminta untuk bersabar. Karena ada hikmah di balik peristiwa ini, serta pemerintah tidak akan tinggal diam untuk memberikan bantuan.
”Terima kasih pada Jajaran Polda Sumbar dan Polres Bukittinggi yang menurunkan Tim Inafis dan saat ini tengah bekerja, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Guna memastikan bagaimana proses terjadinya kebakaran ini. Petugas kepolisian juga berjaga di posko pengamanan melakukan penjagaan,” jelasnya.
Menurut Irwan, saat ini pihak kepolisian juga melakukan upaya pembersihan material bekas kebakaran yang dibantu OPD terkait dari Pemko Bukittinggi, sehingga dapat dilakukan perbaikan, sekaligus mempersiapkan lokasi penampungan.
“Saat ini bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar, kabupaten dan kota, serta dana tidak terduga dari Pemrov Sumbar dan Pemko Bukittinggi sudah dikumpulkan. Mudah-mudahan dengan tersalurnya dana ini proses perbaikan berlangsung dengan cepat,” terangnya.
Irwan menambahkan, setelah dilakukan pengecekan di lokasi kebakaran, bangunan yang ditempati pedagang ini konstruksinya tidak mengalami dampak yang cukup parah. Sehingga tidak perlu dilakukan relokasi tempat.
Terkait rencana pendirian lokasi penampungan yang direncanakan Pemko Bukittinggi, Irwan Prayitno menilai ini memerlukan waktu yang panjang, akan lebih baik dana yang telah ada langsung dibelikan material. Sehingga proses perbaikan dapat langsung dilakukan dan pedagang juga tidak menunggu lama untuk berdagang kembali.
”Dari pengecekan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumbar, untuk lantai dasar dinilai tidak mengalami dampak yang parah. Dengan mencat rolling dor atau pintu dan dinding toko, pedagang akan dapat memanfaatkannya kembali. Diharapkan seluruh proses ini berjalan dengan lancar,” tukasnya. (cr8)