PADANG, METRO
Kepengurusan KONI Sumbar yang digawangi Syaiful dinilai cukup peduli dengan atlet. hal itu menyusul, tidak adanya lagi kasta dalam pembinaan cabang olahraga (Cabor), semua sama rata sama rasa. Bahkan, tak ada namanya atlet super atau biasa saja.
Selain itu, tidak ada atlet potensi yang menjadi prioritas dan non prioritas dalam mengikuti PON XX Papua Oktober 2021 mendatang. Artinya, semua atlet yang tergabung dalam Pelatprov PON Sumbar menjadi prioritas. Tidak itu saja, KONI mengutamakan kebersamaan, yang dilengkapi dengan yel-yel sebagai pemotivasi.
Sebab, kalau atlet dikotak-kotakan dengan sendirinya, akan membuat atlet yang lain akan runtuh semangat, kalau ada terjadi diskriminatif atlet. Karena, belum tentu atlet yang dinilai potensi yang prioritas itu meraih medali, bisa saja yang tidak prioritas mewujudkan target medali Sumbar nanti.
“Ini salah satu bentuk pembinaan yang bagus. Kami setiap latihan selalu dipantau perkembangannya,” ujar Risa Oktaviani, atlet angkat berat Sumbar yang dipersiapkan menuju PON XX Papua, Rabu (24/3).
Risa yang turun pada kelas 52 Kg pada PON Papua bertekad untuk memberikan prestasi yang terbaik untuk Sumbar. Ia juga bertekad ikut mewujudkan target medali emas yang dibebankan kepada kontingen PON Sumbar dengan 16 keping medali emas. Motivasinya makin berlipat-lipat sejak Ketua KONI, Syaiful datang meninjau latihan di Komplek PT Semen Padang. “Kita sering didatangi oleh Ketua KONI saat latihan,” ucap Risa.
Disinggung keluhannya terhadap pengurus KONI Sumbar, menurutnya, pengurus sekarang cukup perhatian dan peduli terhadap perkembangan atlet.”Sampai saat ini belum ada keluhan, kalau masalah uang bulanan kami sudah tahu persoalannya,” jelas peraih medali perak Pra PON tersebut.
Selain itu, Ketua Tim Pelatpeov PON Sumbar Togi P Tobing mengharapkan bagi pelatih yang atletnya bergabung dengan latihan bersama Pelatprov PON Sumbar segera bergabung. Sebab, belakangan masih ada atlet dari 5 Cabor yang belum bergaung latihan, hingga latihan pecan ketiga.
“Selain itu diharapkan kepada pelatih jangan nyinyir dengan haknya yang belum cair hingga sekarang, karena semuanya juga belum cair. Sebab, hal itu bisa menganggu konsentrasi atletnya dalam mengikuti latihan bersama,” ujar Togi.
Diatamabahkan Togi, untuk merealisasikan target kontingen Sumbar di PPN Papua nanti butuh kebersamaan dan kerja keras atlet. “Soal hak tentu kita butuh kesabaran karena pengurus KONI sekarang tengah berusaha terus kepada SKPD terkait di lingkungan Pemprov Sumbar,” ujar Togi. (*/boy)
