PADANG, METRO
Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Syilviana Murni mengungkapkan Kota Padang menjadi salah satu kota yang sukses membangun infrastruktur penunjang pariwisata.
Tidak hanya infrastruktur, Kota Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota, Mahyeldi Ansharullah selama dua periode, juga berhasil menjadikan kota ini sebagai kota terbersih di Indonesia dan sukses menata kembali Pasar Raya yang semrawut pascagempa 2009 silam.
“Semua pembangunan dan penataan yang dilakukan Pemko Padang dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif dan tanpa gejolak yang timbul di tengah masyarakat. Ini yang menjadi perhatian kita di DPD RI,” ungkap Syilviana Murni saat kegiatan FGD Pengawasan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Senin (22/3) di Padang.
Dengan keberhasilan ini, Komite III DPD RI berharap Pemprov Sumbar, di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur, Audy Joinaldy diharapkan apa yang telah dilakukan Mahyeldi di Kota Padang dapat dilakukan di daerah lainnya di Sumbar.
Diungkapkannya, saat ini Indonesia dilanda Covid-19. Di mana pemerintah menetapkan pandemi virus corona ini masuk kategori bencana non alam. Saat ini sudah satu tahun pandemi Covid-19. Dampak yang dirasakan cukup besar. Terdapat 37 ribu penyintas Covid-19 saat ini. Covid-19 juga berdampak ekonomi Indonesia minus di angka 7,6 persen.
Data PBB menyebutkan, jumlah kemiskinan ekstrim tahun 2020 mencapai angka tujuh juta. Termasuk juga dampak terhadap sektor pariwisata. Kunjungan wisatawan mancanegara hanya mencapai empat juta saja. Secara global terjadi sekitar 44 persen penurunan wisatawan di dunia. Termasuk juga Indonesia terkena dampaknya.
Pariwisata menurutnya, merupakan sektor unggulan ekonomi domestik, karena dapat menyentuh level bawah ekonomi masyarakat. Termasuk juga penciptaan lapangan kerja dan pengentasan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan data Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang menyebutkan penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata mencapai angka 13 juta pada tahun 2019, meningkat 3,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan angka ini, maka sektor pariwisata berhasil menyumbangkan 10, 28 persen penyerapan tenaga kerja secara nasional.
Pemerintah menurut Syilvana Murni, saat ini tengah berupaya membangkitkan kembali ekonomi di masa pandemi Covid-19 melalui kebijakan-kebijakan yang dilahirkan. Seperti, peluncuran kartu pra kerja, bantuan bagi UMKM di sektor pariwisata dan program insentif ekonomi kreatif.
Upaya lainnya membangkitkan sektor pariwsata di era adaptasi kebiasaan baru dengan melakukan sertifikasi standar Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Termasuk juga melalui Menparekraf juga memprioritaskan vaksinasi Covid-19 terhadap 100.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dengan upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk membangkitkan ekonomi di sektor pariwisata dim as apandemi Covid-19, Komite III DPD RI berharap Pemprov Sumbar dapat memberikan masukan dalam pengawasan pelaksanaan UU Nomo 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah tidak memungkiri, sektor pariwisata merupakan salah satu visi dan misi Pemprov Sumbar di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur, Audy Joinaldy. Dengan potensi pariwisata yang cukup besar, karena itu, ke depan, dirinya ingin menjadikan objek pariwisata di Sumbar bertaraf internasional.
Menurutnya, sektor pariwisata penyumbang cukup besar dalam perekonomian Sumbar. Terutama di Kota Padang. Mahyeldi menyebutkan saat dirinya memimpin Kota Padang sejak 2015 silam, pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata meningkat mencapai 600 persen.
“Pariwisata cara yang paling cepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya yang dilakukan selama ini, di Kota Padang, dengan membangun infrastruktur di kawasan objek wisata. Dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai, maka berdampak terhadap pendapatan warga di objek wisata. Bahkan satu harinya pendapatan warga bisa mencapai Rp1 juta,” ungkap Mahyeldi.
Selain membangun infrastruktur, upaya nlain yang dilakukan selama dirinya menjadi Wali Kota Padang dengan menata kawasan objek wisata. Seperti menata kawasan Pantai Padang.
Mahyeldi mengatakan, dengan keberhasilan mengubah pariwisata di Kota Padang, selama kepemimpinannya di Pemprov Sumbar ke depan, mendorong pemerintah kabupaten kota, untuk menghidupkan objek wisata unggulan di daerahnya masing-masing.
Karena itu konsep pengembangan pariwisata ke depan menurutnya, Pemprov Sumbar harus berkolaborasi dan sinergi dengan pemerintah kabupaten kota. “Dengan kolaborasi dan sinergi ini, kami dari Pemprov Sumbar menawarkan untuk mendorong pemerintah kabupaten kota untuk mengembangan pariwisata di daerahnya,” ujar Mahyeldi.(fan)
